Sandi Berharap Pemanggilan Polisi Dilakukan Usai Pilgub

21 Maret 2017 22:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno di Polsek Tanah Abang (Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Polsek Tanah Abang (Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA)
Ketidakhadiran Cawagub DKI Sandiaga Uno memenuhi panggilan Polda Metro Jaya sebagai saksi kasus penggelapan tanah siang tadi menuai sorotan. Sandi menegaskan dia tak hadir karena berbarengan dengan penyerahan LKHPN ke KPK.
ADVERTISEMENT
"Sudah sampai sudah saya sampaikan kepada teman-teman yang di Polda gimana antusiasnya. Waktu saya itu saya sudah merasa 'kaki di kepala dan kepala di kaki' untuk menawarkan permohonan dispensasi," ujar Sandiaga selepas sosialisasi di Kebon Kacang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (21/3).
Anies dan Sandi datangi KPK. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Anies dan Sandi datangi KPK. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)
Sandiaga mengaku kasus penggelapan tanah di Curug di KM 25 Tangerang itu adalah pertikaian dua pengusaha, di mana ia tidak terlibat sama sekali. Kasus menurutnya tidak jelas dan sangat rumit.
Sandi berharap kepolisian bisa memahami, bahwa kasus ini muncul terkait dengan Pilgub DKI. Karena itu jika memang benar adanya, pemanggilan bisa dilakukan usai Pilgub.
"Tolonglah saya mohon untuk diundur dulu sesudah tanggal 19 April. Saya ada waktu banyak sesudah tanggal 19 April," ujar Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pihak yang sedang bertikai menurut politikus Gerindra tersebut, menggunakan politik sebagai cara mereka menambah pundi-pundi keuangan dan memanfaatkan relasi mereka dengan aparat.
"Saya sampaikan kepada orang-orang yang bertingkah ini, mereka itu menggunakan kekuatan dan kedekatan mereka dengan aparat. Dengan kekuasaan yang ada sekarang untuk memastikan super cepat penanganannya," kata Sandi.
Sandiaga menilai masyarakat Jakarta sudah cerdas menilai kasus yang tiba-tiba muncul di putaran kedua ini. Namun dia enggan merinci siapa yang membuat skenario lewat jalur hukum ini.
ADVERTISEMENT
"Nanti akan jelaskan oleh tim kuasa hukum saya yang nanti juga sedang mengumpulkan data-data, karena mereka juga tidak mengerti kasusnya konsumsinya itu sangat rumit. Perusahaannya saat itu sudah dibubarkan, saya tidak terlibat. Saya tidak menjabat waktu ada penjualan itu. Jadi apa ini ya?," tanya Sandiaga.