Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
DMI Pecat Arief Rosyid karena Palsukan Tanda Tangan Jusuf Kalla
1 April 2022 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengambil tindakan tegas memecat Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid karena telah memalsukan tanda tangan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni.
ADVERTISEMENT
"Pak Ketum yang memutuskan dalam rapat," kata Sekjen DMI Imam Addaruqutni, kepada wartawan di Jakarta, seperti dilansir Antara Jumat (1/4).
Rapat pleno digelar dari jam 09.30-11.15 WIB Jumat, dan dipimpin Ketua Umum Jusuf Kalla , Wakil Ketua Umum Syafruddin, KH Masdar F Masudi dan Sekjen Imam Addaruqutni.
Ia melanjutkan, rapat tersebut berbarengan dengan koordinasi Ramadhan. Hadir pada rapat ini para ketua bidang dan wakil sekjen serta bendahara umum.
Dalam rapat pleno tersebut diputuskan secara tegas Arief Rosyid, yang juga menjadi Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) ini, dipecat dari kepengurusan DMI. Menurut Imam, posisi Arief Rosyid sendiri sudah digantikan oleh mantan Direktur BRI Asmawi Sam.
"Karena telah melanggar peraturan organisasi DMI dengan memalsukan tanda tangan Ketua Umum dan Sekjen PP DMI serta stempel DMI dengan mengirim surat ke Wakil Presiden RI tanpa izin dari Ketua Umum dan Sekjen PP DMI," paparnya.
Lebih lanjut, segala tindakan yang dilakukan oleh Arief Rosyid menurut dia tidak boleh menggunakan atau membawa nama PP DMI lagi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, lanjut dia DMI sendiri memastikan tidak ikut serta dalam kegiatan Festival Ramadhan sebagaimana yang dimaksudkan dalam surat dengan tanda tangan yang dipalsukan oleh Arief Rosyid.
Diketahui, Arief Rosyid memalsukan tanda tangan Ketum dan Sekjen DMI dalam sebuah surat terkait agenda Undangan Kickoff Festival Ramadhan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Surat bernomor 060.III/SUP/PP-DMI/A/III/2022, berisi undangan kepada wapres untuk menghadiri Festival Ramadhan serentak di seluruh Indonesia.
Kegiatannya, berupa pameran UMKM, kuliner halal, buka puasa bersama, dan berbagai kegiatan selama sebulan penuh Ramadhan.
Profil Singkat Arief Rosyid
Dikutip dari situs Bank Syariah Indonesia (BSI), Arief lahir di Makassar tahun 1986.
Sejak menuntut ilmu, Arief dikenal aktif berorganisasi.
Pendidikan yang ditempuhnya adalah Kedokteran Gigi dari Universitas Hasanuddin Bidang Kedokteran Gigi tahun 2010 dan Magister dari Universitas Indonesia Bidang Kebijakan Kesehatan tahun 2014. Sembari kuliah, dia aktif di HMI.
ADVERTISEMENT
Arief juga terjun ke dunia bisnis. Dia juga menjadi pengurus di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Pada tahun 2019, Arief merambah dunia politik nasional. Arief merupakan relawan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Dia menduduki jabatan penting, menjadi Wakil Direktur Milenial Tim Kemenangan Nasional (TKN), organisasi pendukung Jokowi-Ma'ruf yang diketuai Erick Thohir.
Dalam upayanya mendukung , Arief yang masih tergolong muda ini juga tercatat mendirikan kelompok relawan milenial 'KitaSatu' untuk menjaring suara dukungan dari kaum muda.
Tak hanya 'KitaSatu', Arief ini juga membentuk Jubir Milenial yang merupakan jejaring aktivis relawan muda pendukung Jokowi-Ma'ruf untuk mempromosikan program-program capres dan cawapres yang mereka usung.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI Syariah pada Selasa (15/12/2020), Arief Rosyid diangkat sebagai Komisaris Independen BSI. Sebelumnya Arief juga menjabat komisaris di Bank Mandiri Syariah.
ADVERTISEMENT
Klarifikasi DMI
Pada Sabtu (2/4), Dewan Masjid Indonesia mengklarifikasi soal pemecatan Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid dari organisasi tersebut. Menurut Sekretaris Jenderal , Imam Addaruqutni, Arief tak dipecat melainkan dirotasi menjadi anggota biasa.
"Iya (dirotasi), ya sudah waktunya dirotasi aja," kata Imam saat dikonfirmasi kumparan, Sabtu (2/4).
"Belum (dipecat), dirotasi, diputer di situ jadi anggota biasa," sambung dia.
Imam tak menjawab tegas saat dikonfirmasi penyebab rotasi Arief apakah karena memalsukan tanda tangan Ketum DMI Jusuf Kalla dan dirinya. Dia hanya menyatakan rotasi tersebut merupakan kebutuhan organisasi.
"Organisasi membutuhkan rotasi itu," kata Imam.