DMI Ungkap Isi Surat Buatan Arief Rosyid yang Palsukan Tanda Tangan JK

2 April 2022 18:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen BSI. Foto: Dok. BSI
zoom-in-whitePerbesar
Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen BSI. Foto: Dok. BSI
ADVERTISEMENT
Dewan Masjid Indonesia (DMI) menegaskan bahwa Arief Rosyid memalsukan tanda tangan Jusuf Kalla. Tanda tangan palsu itu termuat dalam surat undangan terkait Festival Ramadhan yang rencana digelar pada Senin (4/4) di Masjid Istiqlal.
ADVERTISEMENT
Arief Rosyid sebelumnya merupakan Ketua Departemen Ekonomi DMI. Sementara Jusuf Kalla (JK) ialah Ketua Umum DMI.
"Rapat Pengurus Pusat DMI telah memastikan jika tanda tangan dalam surat tersebut palsu atau surat tersebut palsu," kata Husein Abdullah, anggota Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Luar Negeri DMI, Sabtu (2/4).
Surat yang dimaksud itu ditujukan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurut Husain Abdullah, Jusuf Kalla menjunjung sopan santun bila mengundang seseorang dalam sebuah acara.
"Biasanya ketika Pak JK hendak mengundang kolega pejabat, sopan santunnya sangat kental dan terjaga. Pak JK akan menghubungi langsung terlebih dahulu. Apakah ketemu atau setidaknya melalui telepon menyampaikan rencana sekaligus menanyakan kesiapan koleganya. Sesudah itu barulah disusul administrasi dan selalu dengan membubuhkan tanda tangan basah," kata Husein.
ADVERTISEMENT
Ia membenarkan peristiwa yang terjadi tekait surat undangan kepada Wapres Ma'ruf Amin adalah cacat secara prosedural.
"Apalagi mengundang selevel Wapres, tentunya harus mengikuti kaidah-kaidah protokoler," ujarnya.
Meski DMI menyatakan ada pemalsuan tanda tangan, belum dipastikan Arief Rosyid akan dilaporkan ke polisi.
"Itu tergantung Pengurus DMI nantinya," kata Husain yang juga juru bicara JK.
Undangan Festival Ramadhan DMI yang didalamnya termuat tanda tangan palsu Jusuf Kalla. Foto: Dok. Istimewa
Saat ini, Arief sudah dicopot sebagai Ketua Departemen Pemberdayaan Ekonomi. Husain Abdullah sendiri menegaskan Arief diberhentikan dari DMI.
Sementara itu pengganti Arief adalah Asmawi Syam yang kini diketahui menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Negara Indonesia (BNI) dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama BRI, pada 2015-2017, Direktur Utama Jiwasraya pada 2018, serta Komisaris Utama BTN pada 2019.