Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Fakta baru terungkap dalam kasus tewasnya editor MetroTV , Yodi Prabowo , yang jasadnya ditemukan di pinggir jalan Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
Dokter Ahli Forensik RS Polri , Arif Wahyono, mengatakan berdasarkan hasil autopsi jenazah, urine Yodi Prabowo positif amfetamina.
Amfetamina termasuk narkoba golongan I berpotensi menyebabkan ketergantungan. Penggunaan amfetamin akan memengaruhi bahan kimia yang ada di otak dan saraf yang berkontribusi terhadap sikap hiperaktif dan kontrol impuls.
Sementara menurut KBBI, salah satu pengertian amfetamina ialah jenis obat yang merangsang sistem saraf pusat yang tadinya digunakan untuk mengobati depresi dan sebagai penekan nafsu makan.
Penggunaan obat tersebut tak dilarang asalkan berdasarkan petunjuk dokter.
"Screening narkoba di urine (Yodi Prabowo) ada amfetamin positif," ujar Arif dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7).
Sementara itu Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, mengatakan berdasarkan pemeriksaan urine tersebut, dipastikan Yodi Prabowo konsumsi amfetamina.
ADVERTISEMENT
Efek penggunaan amfetamina, kata Ade, bisa menimbulkan keberanian yang luar biasa. Ade menilai penggunaan amfetamina membuat Yodi diduga berani bunuh diri.
"Apa efeknya? yaitu meningkatnya keberanian luar biasa yang enggak pernah terpikir. Jangan bandingkan orang normal sama yang lagi enggak (konsumsi). Maka yang harus diukur gimana pengaruh amfetamina bikin berani yang enggak mungkin orang normal berani," tutupnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!
***
Saksikan video menarik di bawah ini: