Dokter Ortopedi soal Viral Ida Dayak: Prinsipnya Tak Boleh Memperparah Pasien

5 April 2023 15:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Oryza Satria, Sp.OT (K). Foto: Dok. Oryza Satria/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Oryza Satria, Sp.OT (K). Foto: Dok. Oryza Satria/Antara
ADVERTISEMENT
Pengobatan Ida Dayak dengan menggunakan 'minyak bintang' berwarna merah khas Kalimantan viral. Ida Dayak disebut-sebut dapat mengobati berbagai penyakit seperti patah tulang, saraf kejepit hingga stroke tanpa tindakan medis.
ADVERTISEMENT
Pengobatan itu membuat pasien rela datang dari jauh dan antre berjam-jam demi diobati oleh perempuan pemilik nama asli Ida Andriyani itu.
Spesialis ortopedi tulang dan traumatologi dr. Oryza Satria menanggapi fenomena pengobatan alternatif tersebut. Oryza tidak menyalahkan juga membenarkan.
"Saya tidak bisa memberikan tanggapan dalam hal benar atau salah tentang terapi Ida Dayak, karena keilmuannya berbeda. Tetapi kalau dari segi ortopedi, sudah ada standarnya, baik dari segi anatomi atau susunan tubuh manusia, fisiologi atau fungsi tubuh manusia, dan farmakologi atau obat obatan, kemudian tindakan-tindakan yang perlu dilakukan misalnya tindakan bedah, semua itu sudah ada keilmuan dengan standarisasi yang baku," kata Oryza seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/4).
Ida Dayak saat mengobati ribuan warga dan anggota polisi di Polres Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Oryza menyebut pengobatan Ida Dayak ini termasuk ke dalam pengobatan tradisional dan di Indonesia sudah banyak sekali jenisnya dengan metode pengobatan yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
"Karena variasinya banyak dan keilmuan pengobatan tradisional umumnya secara turun temurun, jadi dokter juga tidak bisa memberikan tanggapan benar atau salah," ujar Oryza.
Oryza menekankan baik pengobatan tradisional maupun medis harus menerapkan prinsip tidak boleh menyakiti atau memperparah keadaan pasien.

Ikuti Saran Kerabat

Menurut Oryza, selama ini fenomena yang terjadi di masyarakat hanya mengikuti saran dari kerabat dekat, tanpa mempertimbangkan risiko dan akibatnya seperti apa, padahal yang merasakan sakit adalah pasien itu sendiri.
Masyarakat tidak mau datang ke dokter dan memilih pengobatan alternatif karena alasan biaya dan takut ada tindakan lebih lanjut seperti operasi, padahal saat ini akses internet sudah mudah dan asuransi kesehatan seperti BPJS sudah murah, dengan fasilitas yang layak.
ADVERTISEMENT
Oryza menyarankan pasien yang datang ke pengobatan tradisional terutama yang cedera akut untuk mencari informasi yang benar dan tepercaya agar tindakan yang dilakukan tidak menimbulkan akibat lebih buruk.
"Setiap tindakan yang dilakukan itu harus jelas risiko dan komplikasi yang ditimbulkan apa, baik jangka pendek, menengah, atau panjang, karena semua tindakan pasti ada risiko dan komplikasinya, jangan mudah percaya pada kesembuhan instan atau janji-janji manis," katanya.