Dokter: WFH Kalau Cuma Kerja Akan Timbul Masalah, Harus Gerak dan Olahraga

3 Oktober 2020 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua warga berolah raga saat pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di kawasan Senayan, Selasa (14/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Dua warga berolah raga saat pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di kawasan Senayan, Selasa (14/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak pandemi corona menyebar, hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengubah pola aktivitasnya. Demi menekan penyebaran virus, pembatasan interaksi terus dilakukan, mulai dari penutupan sekolah, hingga gerakan work from home (WFH) yang masif selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatnya intensitas masyarakat di rumah, ada hal-hal yang harus diperhatikan demi menjaga kesehatan. Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dr Arie Sutopo menyarankan warga tetap melakukan olahraga ringan selama di rumah.
Olahraga ringan perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. Sehingga tak ada penyakit yang muncul selama di rumah saja, termasuk kekebalan meningkat dari ancaman virus corona.
"Karena ada ketentuan WFH, kalau cuma kerja doang masalah timbul. Jadi harus tetap gerak dan olahraga," kata Arie dalam diskusi virtual BNPB bertema Beraktivitas dan Berkreasi Selama Pandemi, Sabtu (3/10).
Namun, olahraga yang dilakukan juga tak boleh dengan intensitas tinggi. Sebab olahraga dengan intensitas tinggi malah bisa menimbulkan risiko infeksi yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Olahraga ringan bisa dilakukan dengan bersepeda, jogging, atau berenang di kolam pribadi. Saat melakukan olahraga ringan juga disarankan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Olahraga dengan intensitas ringan atau sedang, itu daya tahannya naik, risiko infeksinya turun. Begitu kita naikkan intensitasnya menjadi tinggi, daya tahannya malah turun, risiko infeksinya malah naik. Ini yang harus diwaspadai," terangnya.
Dua warga berolah raga saat pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di kawasan Senayan, Selasa (14/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Selain berolahraga, setiap orang juga harus memastikan istirahat dan tidur dengan cukup. Ujungnya tak hanya meningkatkan imunitas untuk melawan corona dan penyakit lain, tapi juga meningkatkan produktivitas.
"Harus istirahat cukup. Tidur harus cukup. Enggak bisa you malem begadang, pagi kerja lagi, enggak bisa. Kita, siapa pun harus tidur cukup antara 6-8 jam satu hari," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia juga mengingatkan untuk tetap makan sehat. Terutama yang mengandung Vitamin C, Vitamin E, Vitamin B1. Juga mengendalikan tingkat stres demi kesehatan tubuh dan kekebalan terhadap COVID-19 lewat imun.
"Makan harus yang baik, makan vitamin C, E, B1. Ini buat lawan COVID supaya daya tahan meningkat. Jadi istirahat cukup, makan baik, terus melakukan gerak atau olahraga di rumah, dan stres diturunin," tutupnya.
Infografik Jangan Cuma Kerja saat di Rumah Aja. Foto: Syawal/kumparan