Dolar AS Mulai Bergerak Naik

6 Juni 2017 9:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ekonomi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ekonomi. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Dolar Amerika Serikat (AS) mulai bergerak menguat terhadap rupiah setelah kemarin melemah tajam. Pada perdagangan Selasa (6/6), dolar AS dibuka di Rp 13.277.
ADVERTISEMENT
Mata uang Paman Sam tersebut terus naik dan mencapai posisi tertingginya di Rp 13.285.
Namun, secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS masih melemah terhadap rupiah sebesar 1,4 persen.
Binaartha Sekuritas dalam risetnya menyebutkan, adanya laporan terbaru Bank Dunia yang berjudul Global Economic Prospect yangmenyatakan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju akan meningkat 1,9 persen tahun ini, dan akan membawa keuntungan pada mitra dagang negara-negara tersebut memberikan tambahan sentimen positif pada laju sejumlah mata uang Asia, termasuk rupiah. 
Di sisi lain, masih stabilnya sentimen makroekonomi yang diikuti sentimen kenaikan sejumlah harga komoditas di mana berimbas pada kembali melemahnya USD turut membantu bertahannya rupiah di zona hijau.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi dolar (Foto: Murad Sezer/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar (Foto: Murad Sezer/Reuters)
Sebelumnya kami sampaikan, tidak terpengaruhnya rilis data makroekonomi dalam negeri dan kembali melemahnya USD terhadap rupiah patut dicermati untuk menguji ketahanan laju rupiah selanjutnya.
Diperkirakan pergerakan mendatar masih akan terjadi seiring belum adanya data yang signifikan yang dapat direspons pasar.
Atau dengan kata lain, pelaku pasar masih dalam posisi wait and see terhadap perkembangan sentimen yang ada, terutama jelang Rapat FOMC di mana biasanya beberapa petinggi The Fed telah mengeluarkan pandangan sebelumnya.
Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.331 dan resisten Rp 13.286.
ADVERTISEMENT
Pergerakan rupiah yang menguat tipis diharapkan dapat kembali membuka peluang kenaikan lanjutan.
Masih cenderung melemahnya laju USD yang diperkirakan sesaat seiring kenaikan sejumlah harga komoditas karena langkah Presiden Trump yang menarik diri dari perjanjian Paris Climate Accord perlu dicermati seberapa lama imbasnya seiring masih adanya bayang-bayang sentimen jelang Rapat FOMC. 
Pergerakan positif masih dimungkinkan meski tetap harus waspada. Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.305 dan resisten Rp 13.278.