Donald Trump Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Erdogan dalam Referendum

18 April 2017 15:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump. (Foto: Reuters)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan atas kemenangannya dalam referendum Turki.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters yang mengutip pernyataan Gedung Putih, ucapan selamat ini disampaikan Trump melalui sambungan telepon pada Senin (17/4). Selain itu, Trump juga mengucapkan terima kasih kepada Erdogan atas dukungan Turki dalam memerangi penggunaan senjata kimia di Suriah.
Dalam pembicaraan itu, keduanya juga sepakat atas pentingnya menyeret Presiden Bashar Al-Assad ke pengadilan karena membantai rakyatnya sendiri dengan senjata kimia terlarang. Trump dan Erdogan juga berdiskusi soal kampanye melawan ISIS di Suriah.
AS tidak ikut mengomentari soal kecurangan referendum yang dilaporkan oposisi Turki. Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan AS ingin melihat hasil komisi pengawas internasional soal referendum Turki sebelum berkomentar.
Erdogan dan istri di referendum Turki (Foto:  Yasin Bulbul/Presidential Palace via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Erdogan dan istri di referendum Turki (Foto: Yasin Bulbul/Presidential Palace via Reuters)
Yang jelas, kata Spicer, Turki telah melaksanakan praktik demokrasi. "Mereka berhak melakukan pemilihan dan masyarakat berpartisipasi. Sebelum kita melihat sistem pemerintah mereka, biarkan komisi ini bekerja," ujar Spicer.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Erdogan mementahkan kritikan pengawas Komisi Eropa yang mengatakan referendum tersebut tidak sesuai dengan standar Eropa. Komisi Eropa memang tidak menyebutkan adanya kecurangan, namun menurut mereka kampanye kubu "iya" berat sebelah dibanding kubu "tidak".
Erdogan memiliki hubungan yang naik-turun dengan pendahulu Trump, Barack Obama. Terutama setelah Obama menuding Erdogan mulai bertindak otoriter, salah satunya dengan memberangus media.