Donatur Beri Sumbangan ke Bocah SD di Poso Juara Maraton Tanpa Hadiah

30 Januari 2020 12:12 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asmarani (tengah) didampingi orang tuanyadi kediaman pribadi mereka di Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Poso, memegang kaos hadiah dari Runner Poso, Rabu (29/1). Foto: ANTARA/Fery Timparosa
zoom-in-whitePerbesar
Asmarani (tengah) didampingi orang tuanyadi kediaman pribadi mereka di Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Poso, memegang kaos hadiah dari Runner Poso, Rabu (29/1). Foto: ANTARA/Fery Timparosa
ADVERTISEMENT
Asmarani Dongku, bocah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Poso, Sulteng, peraih juara 1 lari maraton 21 kilometer tanpa hadiah mendapat simpati dari sejumlah kalangan.
ADVERTISEMENT
Asmarani kini mendapat sumbangan dari berbagai pihak setelah kisahnya yang tak mendapat hadiah lari maraton dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah viral.
Bocah SD itu sebelumnya menangis kecewa lantaran sudah capek lari, ternyata lomba yang diikutinya tak ada hadiah, hanya medali. Kini, Asmarani sudah bisa tersenyum setelah beberapa bantuan datang ke rumahnya di Desa Pandiri, Kecamatan Lage.
Bantuan itu antara lain dari Komunitas Pecinta Lari (Runners) Club Poso dengan memberikan sejumlah uang tunai dan satu buah kaos bertuliskan Runners Poso. Runners Kabupaten Tolitoli bahkan memberikan sejumlah yang.
Salah satu donatur di Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, juga memberikan bantuan. Tak diketahui berapa total bantuan dan sumbangan dari berbagai pihak itu untuk Asmarani.
ADVERTISEMENT
"Dari Runner Poso dan Tolitoli datang ke rumah kasih hadiah. Kemudian ini ibu lagi minta rekening katanya dari Salatiga," ujar Alfrianus Dongku, orang tua Asmarani, seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/1).
Menurut Alfrianus, mereka yang bersimpati tersebut memberikan apresiasi atas usaha dan kerja keras Asmarani yang memenangi lomba maraton 21 kilometer meski tak mendapat hadiah dari penyelenggara.
"Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang peduli dengan anak kami," ujar Alfrianus.
Amarani lahir dari keluarga pelari. Dia sebelumnya mengikuti lomba lari yang diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah. Acara itu sebagai syukuran atas selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Kelurahan Lawanga-Toyado.
Acara itu digelar pada 25 Januari 2020. Asmarani menjadi juara I dalam acara itu. Dia mengalahkan 40 peserta putri lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, saat digaris finish, Asmarani baru tahu ternyata lomba yang diikutinya tak ada hadiah, hanya medali.