Doni Monardo Ungkap Kendala Tim SAR Sulit Evakuasi Korban Banjir Bandang NTT

7 April 2021 21:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo memberikan data terbaru terkait korban jiwa dan hilang akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di NTT.
ADVERTISEMENT
Tercatat hingga Rabu (7/4) pukul 21.00 WITA, jumlah korban tewas mencapai 136 orang dan 61 masih dinyatakan hilang.
Doni kemudian membeberkan sejumlah kendala mengapa proses pencarian dan evakuasi korban berjalan lama.
"Jadi kendala dalam menemukan jenazah di sejumlah daerah terutama terbanyak di Lembata dan Alor karena sulit memobilisasi alat berat ekskavator dan dum truk untuk mengangkut batu besar," kata Doni.
Data terkini korban banjir bandang di NTT, 7 April 2021. Foto: BNPB
"Kemudian cuaca masih belum bagus karena sejumlah kapal pengangkut alat berat tidak bisa berlayar. Mudah-mudahan cuaca malam ini semakin baik sehingga bisa segera dikirim ke Adonara," tambah dia.
Sejauh ini, Doni mengatakan sudah ada empat helikopter milik BNPB di lokasi bencana. Lalu direncanakan ada tambahan dua unit pada Kamis (8/4).
ADVERTISEMENT
"Helikopter sudah ada 4 unit tergelar, 2 unit di Maumere, 1 di Kota Kupang dan 1 Sumba. Lalu ada 2 unit dalam proses dan diperkirakan besok tiba," ucap Doni.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA. Selain itu beberapa wilayah lain di NTT juga mengalami hal serupa.
Banjir bandang itu terjadi cuaca ekstrem karena bibit siklon tropis 99S yang kemudian berubah menjadi siklon pada Senin (5/4) pukul 01.00 WIB.