Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Saefuloh Hidayat meninjau 2 SD negeri di Kembangan, Jakarta Barat, yang kanopinya roboh. Kanopi di SDN 10 dan SDN 12 itu roboh akibat sudah tua, ditambah hujan dan angin kencang.
ADVERTISEMENT
“Hari ini kita mengunjungi SDN 10 dan 12 terkait kanopi yang roboh beberapa hari yang lalu. Kita lihat ini memang cukup berbahaya dan Alhamdulilah kejadian ini tidak ada korban anak-anak sekolah karena kebetulan lagi pada libur,” kata Iman di lokasi, Jumat (27/12).
Agar kejadian serupa tidak terulang di dua sd tersebut, Iman memanggil Dinas Cipta Karya untuk segera menangani perbaikan kanopi itu. Dinas Citata diminta untuk memeriksa apakah kanopi tersebut masih layak untuk diperbaiki atau diganti.
“Kita mau panggil Citata, melihat sisa-sisa kanopi yang ada. Apakah itu memang perlu kita cabut atau tidak, karena memang cukup berbahaya. Nanti Pak Kadisdik mungkin akan memanggil Citata, mem-follow up masalah itu,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara Kadisdik Saefuloh merinci secara detail kronologi robohnya kanopi tersebut. Dia mengatakan, kanopi roboh pada Rabu (25/12). Penyebabnya karena sudah tua ditambah dengan hujan serta angin kencang.
“Jadi perlu saya sampaikan sekolah ini dibangun tahun 1989, artinya 30 tahun lalu dan untuk konstruksi bangunan, struktur, kita lihat struktur bangunan cukup bagus tidak ada retak dan sebagainya, itu bagus sekali. Kemudian untuk kanopi ini dipasang tahun 2009, artinya sudah 10 tahun sebagai penambahan pembangunan,” kata Saefuloh.
“Dan sesungguhnya kita sudah melakukan pengecekan beberapa waktu yang lalu secara umum kondisinya masih layak, tetapi memang ada musibah pada Rabu kemarin hujan besar dan angin kencang sehingga sebagian dari kanopi jatuh,” katanya lagi.
Ia berjanji akan segera memperbaiki sekolah tersebut sebelum anak-anak masuk sekolah pada 6 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
“Ini menjadi perhatian bagi kami untuk kemudian dalam waktu 2 minggu kami mencoba melakukan upaya. Agar nanti adik-adik kita, anak-anak kita masuk sekolah pada 6 Januari, sd-nya sudah kondusif,” tutur Saefuloh.