dr Corona Kritik Pelonggaran PSBB: Kesehatan Dikalahkan Ekonomi

9 Juni 2020 17:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Corona Rintawan. Foto: Facebook/@Corona Rintawan
zoom-in-whitePerbesar
dr Corona Rintawan. Foto: Facebook/@Corona Rintawan
ADVERTISEMENT
dr Corona Rintawan SpEM mengkritik langkah pemerintah yang mulai melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Daerah (PSBB) dengan alasan ekonomi. Sebab, saat ini, dr Corona melihat kasus virus corona di Indonesia masih belum dikategorikan aman.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Dokter Muhammadiyah ini pun bahkan mempertanyakan apa urgensi sebenarnya di balik pelonggaran PSBB dan mengapa tidak menunggu sampai tak ada lagi penyebaran COVID-19.
"Saya sebagai tenaga kesehatan dan masyarakat sipil kok melihat kesehatan ini belum bisa dikatakan aman. Kalau belum aman, maka akan ditanyakan urgensinya (PSBB dilonggarkan)," ucap dr Corona dalam diskusi virtual, Selasa (9/6).
"Saat ekonomi dibuka, itu kan alasannya ekonomi, bukan karena sudah aman. Pelonggaran PSBB itu alasannya karena ekonomi," lanjutnya.
dr Corona Rintawan SpEM. Foto: Dok. Muhammadiyah
dr Corona pun berbicara soal rencana pemerintah menggelar Pilkada Serentak 2020 pada Desember mendatang. Ia khawatir pelaksanaan agenda politik ini justru dapat memunculkan kasus baru virus corona.
"Kemarin ini kesehatan dikalahkan ekonomi, karena ekonomi harus jalan. Sekali lagi, kesehatan harus kalah sama politik. Kalau dibilang sudah hampir habis, ya sudah mundurkan saja, memang enggak bisa," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika pilkada tetap ingin digelar, maka harus dilihat dulu karakteristik wilayahnya. Jika berkaca dengan negara-negara lain, seperti Korea Selatan yang juga mengadakan pilkada beberapa waktu lalu, negara itu sebelumnya sudah berhasil menekan penyebaran COVID-19.
Tulisan 'Welcome Back' di Senayan City, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
"Soal pemilu, memang negara lain ada negara yang bisa laksanakan, dilihat dulu karakteristik masyarakatnya. Apakah sama?" ungkap dr Corona.
"Taiwan itu sudah enggak wajib pakai masker, sudah enggak PSBB, tapi dia berhasil tekan. Tidak ada angka positif dua minggu, angka kematian juga. Artinya ini jadi pertimbangan, jangan sampai muncul gelombang kedua akibat pilkada, enggak lucu ini," lanjutnya.
Maka dari itu, dr Corona minta dipertimbangkan kembali penyelenggaraan Pilkada Serentak dari aspek kesehatannya. Ia juga khawatir soal potensi gelombang kedua penyebaran COVID-19 karena situasi saat ini belum sepenuhnya aman.
ADVERTISEMENT
"Ini (pandemi corona) tidak pasti kapan berakhir. Ya kalau tidak pasti ya jangan ada Pilkada. Pastikan dulu ini aman gitu," tutup dr Corona.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.