
ADVERTISEMENT
dr Sriyanto merupakan salah satu tenaga kesehatan yang ikut terpapar COVID-19 . Ia menjadi satu dari sekian banyak pasien yang sembuh berkat terapi plasma darah .
ADVERTISEMENT
Saat hari ke-6 perawatan di RSUD Moewardi Solo, Sriyanto memesan secara khusus plasma darah itu ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Ia menugaskan sopirnya berangkat dari tempatnya, Wonogiri, ke Jakarta.
Ia membeberkan, untuk memesan plasma darah dari RSPAD, diperlukan sejumlah persyaratan. Apa saja itu?
"Syaratnya itu ada tiga. Pertama, surat permintaan, surat permintaan ini dibuat oleh dokter yang merawat saya. Kedua, bukti transfer ke RSPAD. Ketiga, KTP," ucap Sriyanto dalam Live Corona Update bersama kumparan, Jumat (11/12).

Sriyanto menceritakan, untuk mendapatkan satu kantong plasma darah, ia harus mengeluarkan kocek Rp 2 juta. Total ia memesan dua kantong dengan masing-masing 200 cc.
"Satu kantong itu harganya 2 juta dan harus diambil sendiri. Jadi saya mengirim salah satu karyawan ke sana untuk mengambil plasmanya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Diakui Sriyanto, tidak ada kendala dalam memesan plasma darah sesuai dengan golongan darahnya. Akhirnya, plasma itu tiba pada 25 November. Di malam harinya, pihak RS Moewardi langsung memberikan plasma itu ke dr Sriyanto.
Total, Sriyanto dirawat di RSUD Moewardi Solo selama 12 hari. Ia mendapatkan perawatan dengan Tocilizumab dengan merek Actemra, obat buatan perusahaan farmasi asal Swiss, Roche.
Ia merasakan betul efek dari terapi plasma darah sangat membantunya sembuh dari COVID-19. Sebab, dokter bedah itu begitu yakin plasma darah adalah yang paling efektif mengobati pasien COVID-19.