Draf Perjanjian COP26 Dirilis, Fokus pada Pencegahan Peningkatan Suhu Global

11 November 2021 15:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KTT Ke-26 Perubahan Iklim (KTT COP26) digelar di Glasgow, Inggris, Senin (1/11). Foto: Yves Herman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
KTT Ke-26 Perubahan Iklim (KTT COP26) digelar di Glasgow, Inggris, Senin (1/11). Foto: Yves Herman/REUTERS
ADVERTISEMENT
Draf perjanjian mengenai perubahan iklim pada KTT COP26 Glasgow, Skotlandia, dirilis pada Rabu (10/11).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Saudi Gazette, draf pertama tersebut berisi tentang bagaimana negara-negara akan mengurangi emisi gas rumah kaca, demi mencegah peningkatan suhu global melampaui 1,5 derajat celsius.
Draf ini, yang disebut sebagai “Cover Decision”, menentukan hal-hal apa saja yang diharapkan menjadi hasil dari KTT COP26.
Salah satunya adalah mengajak negara-negara kaya untuk membantu negara miskin dalam isu perubahan iklim.
Draf perjanjian sepanjang tujuh halaman itu berfokus pada adaptasi dan keuangan. Di bagian adaptasi, negara-negara harus saling membantu dalam menangani dampak-dampak dari perubahan iklim.
Delegasi duduk selama Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin (1/11). Foto: Yves Herman/REUTERS
Kemudian, aspek keuangan sendiri merupakan isu yang kontroversial, karena negara-negara berpendapatan rendah cenderung menyalahkan negara kaya akibat tidak cukup berkontribusi dalam membantu mereka.
Bagi negara berkembang atau berpendapatan rendah, transisi energi menuju energi bersih untuk menurunkan emisi tentunya sulit. Sebab, selain biaya yang tinggi, teknologinya belum tentu sudah mereka kuasai.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, draf ini mengajak negara-negara untuk "memperkuat target tahun 2030 dalam Nationally Determined Contributions (NDC) mereka, agar bisa mencapai target suhu dalam Perjanjian Paris pada akhir 2022."
NDC adalah komitmen yang dikirimkan oleh setiap negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. NDC seluruh negara harus mampu menurunkan emisi global untuk mencapai target 1,5 derajat celsius tersebut.
KTT Ke-26 Perubahan Iklim (KTT COP26) digelar di Glasgow, Inggris, Senin (1/11). Foto: Twitter/@COP26
Negara-negara juga diingatkan, mereka dapat mengirimkan komitmen baru yang lebih ambisius kapan pun. Selain itu, draf ini juga mengajak negara-negara untuk menghentikan penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.
Dokumen ini menekankan, untuk bisa mencapai tujuan membatasi peningkatan suhu maksimal hingga 1,5 derajat celsius, dibutuhkan aksi yang efektif dan bermakna pada “dekade kritis” ini.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan sudah memperingatkan jika ingin membatasi peningkatan suhu hingga 1,5 derajat celsius, dibutuhkan pengurangan emisi global hingga 45% pada 2030. Kemudian, pada 2050, dunia harus mampu mencapai emisi nol.
Draf ini dirilis oleh Inggris sebagai pemegang presidensi COP26. Dokumen penting ini harus dinegosiasi dan disetujui oleh negara-negara yang menghadiri KTT.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Inggris. Foto: ANDY BUCHANAN/AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun buka suara soal perilisan draf ini. BBC melaporkan, Johnson meminta seluruh negara untuk “mengupayakan secara maksimal” dalam membatasi kenaikan suhu dunia.
KTT ke-26 COP, atau (Conference of the Parties) ke-26, adalah konferensi tingkat tinggi soal perubahan iklim yang akan dihadiri hingga lebih dari 100 negara dunia. KTT ini lebih lazim disebut dengan COP26.
ADVERTISEMENT
Pertemuan ini sudah berlangsung sejak 1 November lalu, dan akan berakhir pada 12 November.
Hari Rabu (9/11) dinamai sebagai “Hari Transportasi” pada COP26. Di hari yang sama, Inggris mengumumkan mulai 2040, kendaraan-kendaraan baru yang dijual harus memiliki emisi nol.
Sebanyak 30 negara telah setuju untuk bekerja sama dalam meningkatkan penggunaan kendaraan emisi nol.
14 negara, yang bertanggung jawab atas 40% dari seluruh emisi penerbangan global, sudah berkomitmen untuk mencapai target dekarbonisasi baru. Dekarbonisasi adalah proses pengurangan emisi karbon ke atmosfer.