Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Driver Ojol Demo di Kemnaker, Ngaku Dirugikan Sistem Aceng dan Slot
17 Februari 2025 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Driver ojek online yang tergabung Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
Mereka menuntut Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para ojol dan ada aturan resmi yang menyertainya. Selain itu, mereka juga mengadu karena merasa dirugikan dengan sistem aceng dan slot dari aplikasi penyedia jasa.
“Kami merasa diperbudak dengan adanya Aceng dan Slot ini karena tarifnya begitu murah dan ada pengkotak-ngotakan wilayah,” kata Ketua SPAI, Lily Pujiati kepada wartawan di lokasi.
Lily menjelaskan, Aceng itu adalah tarif yang rata untuk jarak tertentu. Menurutnya, skema tersebut memberatkan para mitra ojol.
“Aceng itu adalah angkutan jarak jauh maupun dekat, ongkosnya hanya Rp 5 ribu. Jarak tempuh maupun pengambilannya pun sangat merugikan kami,” jelasnya.
Sementara slot adalah mekanisme prioritas untuk para driver agar lebih cepat mendapat order. Namun, untuk menjadi prioritas, para driver harus membayar uang tambahan.
ADVERTISEMENT
Adapun para massa aksi unjuk rasa ini menuntut beberapa hal di antaranya:
Para ojol yang berunjuk rasa ini pun menyerukan untuk mematikan aplikasi atau off bid selama aksi unjuk rasa.