Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Drone dan Rudal Serang Pelabuhan Minyak Arab Saudi, Targetkan Fasilitas Aramco
8 Maret 2021 7:30 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah pesawat tak berawak atau drone menyerang pelabuhan minyak Arab Saudi dan rudal balistik menargetkan fasilitas raksasa energi Aramco di bagian timur negara pada Minggu (7/3) malam waktu setempat. Serangan ini dikonfirmasi langsung Kementerian Energi Saudi.
ADVERTISEMENT
"Salah satu area tangki minyak di Pelabuhan Ras Tanura di Wilayah timur, salah satu pelabuhan minyak terbesar di dunia, pagi ini diserang oleh pesawat tak berawak dari laut," kata Kementerian Energi Saudi dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Senin (8/3).
"Minggu malam, pecahan peluru dari rudal balistik jatuh di dekat daerah permukiman Saudi Aramco di Kota Dhahran, di mana ribuan karyawan perusahaan dan keluarga mereka dari berbagai kebangsaan tinggal," jelas Kementerian Energi Saudi.
Namun drone dan rudal yang menargetkan fasilitas Aramco berhasil dihancurkan Kementerian Pertahanan Saudi.
"Drone yang menyerang dari laut dihancurkan dan dijatuhkan sebelum mencapai targetnya, dan rudal balistik yang menargetkan fasilitas Aramco di Dhahran juga dihancurkan." ungkap Kementerian Pertahanan Saudi.
ADVERTISEMENT
Pecahan peluru dari rudal itu jatuh dekat infrastruktur sipil. Kementerian Pertahanan mengatakan serangan itu menargetkan "tulang punggung ekonomi dunia, pasokan minyak dan keamanan energi global".
Tak ada laporan terkait korban maupun kerusakan akibat insiden ini, termasuk siapa yang berada di balik serangan drone dan rudal ini.
Namun pemberontak Huthi Yaman mengeklaim di Twitter telah menembakkan drone dan rudal ke Ras Tanura dan sasaran militer di daerah Dammam, yang lokasinya dekat dengan Dhahran.
Sebelumnya, koalisi militer pimpinan Saudi melancarkan serangan udara di ibu kota Yaman yang dikuasai Huthi, Sanaa, setelah mencegat sejumlah pesawat tak berawak dan rudal yang diluncurkan pemberontak yang didukung Iran.
Perkembangan tersebut menandai eskalasi baru dalam konflik 6 tahun di Yaman, antara pemerintah Yaman yang didukung koalisi dan pemberontak Huthi, meskipun ada dorongan baru AS untuk mengakhiri permusuhan.
ADVERTISEMENT