Dua Insinyur Indonesia Diduga Curi Teknologi Jet Tempur Korsel

2 Februari 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
Prototipe jet tempur KF-21/KFX yang dikembangkan Korea Selatan bersama Indonesia. Foto: Dok. Korea Aerospace Industries
zoom-in-whitePerbesar
Prototipe jet tempur KF-21/KFX yang dikembangkan Korea Selatan bersama Indonesia. Foto: Dok. Korea Aerospace Industries
ADVERTISEMENT
Dua insinyur asal Indonesia yang berpartisipasi dengan proyek gabungan pesawat tempur KF-21 diduga mencuri informasi teknologi,
ADVERTISEMENT
Saat ini larangan keluar Korsel telah diberlakukan pada dua orang itu. Pihak berwenang Korsel juga menyelidiki keterlibatan pihak lain.
Keterangan Badan Program Akuisisi Pertahanan Korsel (DAPA) pada Jumat (2/2) kedua orang itu ditangkap bulan lalu. Mereka diduga mencoba mengambil file terkait proyek yang disimpan di drive USB.
Penyelidikan terhadap kasus ini melibatkan Badan Intelijen Nasional Korsel (KIS), badan pengadaan pertahanan dan Komando Kontra Intelijen Korsel.
Seorang pejabat DAPA menyebut, penyelidikan kini fokus pada identifikasi dokumen yang coba dicuri insinyur Indonesia.
Meski demikian diduga dokumen yang berada di USB tersebut adalah dokumen umum, bukan terkait teknologi strategis yang berpotensi melanggar ketentuan rahasia militer di industri pertahanan.
Dugaan itu muncul karena para insinyur tidak diizinkan masuk ke zona rahasia yang berada di Korea Aerospace Industries (KAI).
ADVERTISEMENT
Indonesia dan Korsel bermitra untuk membangun pesawat tempur KF-21.
Dikutip dari KBS, Indonesia sepakat membayar 20 persen dari biaya proyek sampai Juni 2026. Setelahnya akan diproduksi 48 jet tempur.
Meski demikian, otoritas Korsel menyebut Indonesia menunggak pembayaran, dengan alasan kekurangan biaya.