Dua Pekan Terakhir Ada 81 Ribu Pemudik Pulang ke Yogyakarta

23 April 2020 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemudik. Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemudik. Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Tavip Agus Rayanto menjelaskan selama dua minggu terakhir ini, ada sekitar 81 ribu pemudik telah pulang ke DIY. Mereka masuk ke wilayah DIY melalui beragam moda transportasi.
ADVERTISEMENT
"Hari ini belum update (jumlah pemudik). Tetapi selama dua minggu, dari kereta api, pesawat, dan bus itu hanya hitung empat terminal Giwangan, Wates, Jombor, Gunungkidul itu sekitar 81.000an," ujar Tavip ditemui di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Kamis (23/4).
"Itu belum termasuk kendaraan pribadi. Karena saya tidak bisa menghitung yang jalur pribadi. Saya minta PT KAI jumlah orang yang datang. Angkasa Pura juga minta. Itu saya hitung selama dua minggu," ujarnya.
Soal kemungkinan pemudik curi start sebelum 24 April atau waktu ditentukannya kebijakan pelarangan mudik, Tavip mengatakan data selama seminggu ini masih landai.
"Selama ini, kita sudah melaksanakan yang namanya preventif. Kalau dari data yang ada, kita masih landai. Belum ada lonjakan penumpang signifikan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan prediksinya harusnya pemudik ke DIY semakin rendah. Hal ini lantaran para pemudik sudah tersaring di daerah lain sebelum masuk ke Yogyakarta.
"Karena, harapannya ke depan malah semakin rendah. Kan Jabar operasi, DKI operasi, di sini tinggal sedikit (pemudik) harapannya. Yang banyak pertanyaan dari masyarakat itu justru penglajon (orang pelaju)," ujarnya.
Tavip menjelaskan untuk pelaju tidak akan dirazia. Prioritasnya saat ini justru dari zona merah ke DIY.
"Prinsip kita tidak akan merazia seperti itu yang penglajon itu. Tidak mungkin. Prioritasnya kita ke zona merah yang punya potensi import transmisi dari luar daerah yang lain," katanya.
********
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT