Dubes Indonesia Soal WNI Jadi Imam di UEA: Dimulai dari Masjid-masjid Kecil

Dubes RI untuk UEA Husin Bagis dalam acara peresmian nama jalan Presiden RI Joko Widodo di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Foto: Dok. KBRI Uni Emirat Arab

Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA), Husin Bagis, menjelaskan soal penempatan 200 calon imam masjid dari Indonesia untuk UEA yang pendaftarannya sedang berlangsung saat ini.

Husin menyebut, mereka akan ditugaskan secara berjenjang, dimulai dari masjid-masjid kecil yang ada UEA termasuk di Ibu Kota, Abu Dhabi.

"Kalau dari Indonesia tidak langsung ke masjid besar, tapi yang kecil-kecil dulu, biar belajar ada jenjangnya," tuturnya kepada kumparan, Sabtu (14/8).

Husin menuturkan, masjid-masjid di Abu Dhabi umumnya tidak begitu besar. Namun jumlahnya cukup banyak.

Semua masjid yang dibangun, bahkan oleh individu sekalipun, akan menjadi tanggung jawab pemerintah setempat melalui Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf (Awqaf). Termasuk imam-imam yang ditugaskan di setiap masjid.

"Mereka di sini suka membangun masjid, setelah dibangun kemudian diserahkan ke Awqaf. Jadi semua di bawah awqaf, termasuk masjid Presiden Jokowi yang mau dibangun di sini, itu juga nanti diserahkan ke Awqaf," imbuhnya.

Para peserta yang terpilih akan diberi latihan selama kurang lebih 2 minggu. Saat ditugaskan mendapat hak fasilitas dan gaji yang nominalnya bahkan mencapai 23 juta per bulan. Sebelumnya tahun 2018, gaji sekitar 19-20 juta.

"Semua masjid di sini di bawah Awqaf dan dibina serta digaji oleh mereka. Gajinya sampai Rp 19-20 juta per bulan," tuturnya.

Selain gaji tetap, para imam dari Indonesia juga diberikan tempat tinggal di dekat masjid.

"Dapat rumah dekat masjid cukup besar, ada dua kamar, bagus lah, layak. Kemudian dapat asuransi," kata Husin.

==