Dubes RI di PBB: Kita Ingin Selamatkan Sebanyak Mungkin Penduduk Dunia

30 Mei 2019 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan
ADVERTISEMENT
Selama Mei 2019, Indonesia menjadi Presiden di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Menjelang akhir masa jabatan, RI telah berkontribusi menjaga perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk PBB di New York Dian Triansyah Djani mengatakan posisi presiden di DK merupakan jabatan bergengsi. Sebab, DK merupakan satu dari enam badan utama yang ada di PBB.
Wakil Tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan
Tertulis di piagam PBB, DK mendapatkan mandat khusus untuk menjaga keamanan dunia. Posisi Presiden DK pun dijabat Indonesia dengan tidak mudah.
Sebab, RI punya tugas menjembatani masalah atau konflik yang akan dibahas di DK untuk dicarikan jalan keluarnya. Selama memimpin DK, Indonesia menggelar 16 briefing, 16 konsultasi tertutup, dua debat terbuka, dan tiga area formula.
Wakil Tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan
Dalam kepresidenan RI, DK telah menghasilkan dua resolusi yaitu mengenai Sudan Selatan dan perpanjangan mandat Misi Uni Afrika ke Somalia atau AMISOM.
Berikut petikan wawancara kumparan dengan Dubes Dian Triansyah Djani mengenai peran Indonesia di DK PBB.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kiprah RI di DK PBB?
Sidang DK PBB merespons serangan AS ke Suriah Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
Indonesia sangat kredibel. Kami imparsial dan netral. Cita-cita dan platform kami ketika masuk DK sangat sederhana. Indonesia sebagai pendiri Gerakan Non Blok, KAA (Konferensi Asia-Afrika), punya kewajiban membantu penyelesaian konflik.
Kami enggak punya hidden agenda. Agenda kami, ingin menyelamatkan sebanyak mungkin penduduk dunia. Itu platform kami. Kami siap beda pandangan dalam rangka membela orang kesusahan.
Tema kegiatan kami, kami arahkan untuk investing for peace, contoh agenda signature mengenai peacekeeping. Di DK saat ini Indonesia adalah penyumbang terbesar pasukan perdamaian, 3.080 personel.
Apakah DK punya langkah preventif agar konflik tidak terjadi?
Wakil Tetap RI untuk PBB Dian Triansyah Djani Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan
DK bukan cuma selesaikan konflik tapi juga preventif. Kita ada sistem early warning. Kalau disinyalir terjadi konflik, kita minta meeting, ada briefer.
ADVERTISEMENT
Sustaining peace juga ada tahap-tahapnya. Preventif ada, kuratifnya juga ada. Kalau negara sudah aman, enggak mungkin ditinggal begitu saja. Ada prosesnya, transisi ke arah developmentnya.
Konflik itu bisa terjadi karena poverty, perebutan daerah, konflik antara peternak-petani, dan itu dimungkinkan dibahas di DK.
Catatan paling utama di piagam PBB, kalau ada ancaman kepada negara tetangganya. Selama terjadi konflik dan bisa meluas ke negara tetangganya akan dibahas di DK.
Apakah Indonesia berbagi pengalaman selama misi Peacekeeping kepada negara anggota DK lainnya?
Pasukan Perdamaian PBB Foto: Istimewa
Itu akan kita dorong. Kesuksesan kita dalam berbagai peacekeeping operation itu sudah dari tahun 1957 (dikirimkan) 37 ribu personel, sudah digelar di lebih dari 40 misi perdamaian.
Ini aset kita paling berharga, hal bisa ditularkan sebagai lesson learn. Peacekeeping (Indonesia) sangat diakui profesionalisme dan netralitasnya, serta sumbangannya untuk menjaga perdamaian.
ADVERTISEMENT
Apa jurus diplomasi kita di DK PBB?
Pertemuan DK PBB dan Uni eropa Foto: Andreas Gerry/kumparan
Kerjaaan diplomat managing relation. Dalam mendapat outcome resolusi atau apapun bentuknya, yang penting adalah kedekatan pribadi dengan diplomat lain yang kita pandang dapat mendukung rumusan kita.
Caranya bisa macam-macam, networking itu penting. Saya ikut kelompok-kelompok, contohnya selain kelompok formal G77, OKI, ASEAN, ada juga kelompok informal.
Kita bentuk Ambassador Bicyling Club. Di sini kita bisa membina hubungan yang lebih emosional dan dekat.
At the end of the day, diplomat juga manusia, kalau bisa ambil hati mereka usulan akan bisa lebih diterima. Segala macam cara mesti dipakai, either kita menjamu atau lakukan negosiasi formal.
Lebih penting dari itu penguasaan materi dan posisi kita.
Suka duka jadi diplomat di DK?
Menlu Retno dan Watap RI untuk PBB Dian Triansjah Foto: Dok: Andreas Gerry/kumparan
Ini bagian pekerjaan, karena untuk jadi diplomat mesti ada idealisme dan kecintaan terhadap republik dan rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski capai, kita sudah dididik sejak masuk sekolah, diplomat semuanya 24/7. Kalau kita penempatan di luar negeri harus siap ditelepon, siap untuk ambil keputusan, siap memonitor dan reaksi cepat.
Kalau sekarang lebih capai, lebih banyak energi, beda dengan 30 tahun lalu waktu saya penempatan di New York, waktu jadi diplomat muda. Sekarang ada sosial media, selain media formal, ada juga internet news.
Presidensi RI di DK PBB, seluruh anggota DK PBB termasuk Sekjen PBB memakai batik. Foto: Dok. Kemlu
Enaknya, di PTRI (Perwakilan Tetap RI) kita memiliki diplomat-diplomat muda yang tangguh. Selain kuasai substansi, mereka dibina kekitaan, kekompakan, dan solidaritas.
Kita hilangkan jarak-jarak seperti zaman dulu. Sekarang anytime bisa telepon whatsapp, SMS.
Kunci sukses di multilateral adalah kekompakan, kesetiakawanan, dan ada komunikasi yang baik, antara pimpinan, teman, dan sejawat, itu kuncinya.
ADVERTISEMENT
Capai hilang kalau kepentingan Indonesia berhasil kita selamatkan. Untuk kami itu hal yang menghilangkan semua kelelahan.
Kalau kita cinta profesi, apapun profesinya, akan jalan lancar.
Apa harapan Indonesia di DK?
Presidensi RI di DK PBB, seluruh anggota DK PBB termasuk Sekjen PBB memakai batik. Foto: Dok. Kemlu
Sederhana saja, kita ingin dapat berperan dalam jaga perdamaian dunia.
Kita ingin dapat lebih banyak sumbangkan pemikiran kita. Kita juga ingin menyelaraskan komitmen kita di dalam dan luar negeri.
Kita juga ingin lebih banyak bangsa Indonesia mengetahui soal PBB, dan kiprah Indonesia di DK PBB maupun di PBB.
Apa indikator kesuksesan RI di DK?
Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat Photographer Pixabay Foto: Pixabay
Indikatornya kalau kepentingan nasional yang sudah kita paparkan bisa terlaksana. Yang paling sukses adalah semakin banyak negara-negara keluar dari konflik dan semakin banyak perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
Indikatornya very simple, Indonesia semakin lebih aman itu indikator kesuksesan kita. Dan lihat tetangga kita aman, dunia aman.
Apapun yang terjadi di dunia akan punya dampak pada Indonesia, dan begitu pula sebaliknya. Dunia sudah berubah tidak seperti dulu, tidak ada satu negara yang immune dari negara lain.