Dudung Siap Datang ke MKD Jelaskan soal Video Perintah soal Effendi Simbolon

15 September 2022 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Jenderal Dudung saat memberikan arahan, Selasa (2/3/2022). Foto: Dok. TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Jenderal Dudung saat memberikan arahan, Selasa (2/3/2022). Foto: Dok. TNI AD
ADVERTISEMENT
Effendi Simbolon dilaporkan ke MKD DPR RI terkait polemik sebut TNI seperti gerombolan. MKD menindaklanjuti laporan itu dan berencana memanggil pula KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
ADVERTISEMENT
Dudung dipanggil terkait video perintah kepada prajurit untuk protes terhadap Effendi Simbolon atas pernyataan itu. MKD meminta Dudung untuk hadir.
Terkait hal itu, Dudung memastikan siap bersedia untuk hadir dalam sidang MKD bila dibutuhkan.
"Dipanggil MKD juga enggak ada masalah. Cuma belum ada panggilannya tuh, belum ada," kata Dudung dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (15/9).
Dalam permintaan maafnya, Effendi Simbolon sempat menyebut sudah mencoba menghubungi Dudung. Tapi, belum ada respons.
Mantan Pangkostrad ini tidak ada masalah bila Effendi Simbolon ingin datang dan bertemu. Dia memastikan sudah menerima maaf Effendi Simbolon, begitu juga dengan seluruh prajurit TNI AD.
"Saya mau ketemu boleh kapan saja, Pak Effendi mau datang silakan, kita enggak ada masalah. Kalau Pak Effendi ke sini silakan. Saya kenal baik sama Pak Effendi itu, kan kawan baik mertua saya itu. Teman dekat banget sama saya," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Effendi Simbolon Minta Maaf
Effendi menyadari ada pihak yang tak nyaman dengan pernyataannya mengenai 'gerombolan' tersebut. Ia menegaskan, tak ada maksud untuk menganggap bahwa TNI seperti ormas.
"Saya menyadari bahwa itu mungkin menjadi tidak nyaman dan tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung atau tersakiti akan kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas," kata dia.
"Yang sejatinya sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan, tapi lebih kepada, kalau tidak ada kepatuhan. Kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan dan seperti ormas," tutup Effendi.
Ia juga menyebut, telah menyampaikan permohonan maafnya ke Jenderal Andika dan Dudung beberapa hari lalu lewat pesan teks. Namun baru Andika yang menjawab.
ADVERTISEMENT
"Pak Dudung belum respons, saya tanggung jawab atas saya sampaikan dan sikap dan ke Tuhan saya juga punya kehormatan yang saya akan bawa sampai ke pusara," kata Effendi.
Effendi juga mengaku telah menemui Panglima di kantornya.
"Dua hari lalu saya WA Panglima dan KSAD mohon waktu. Panglima respons. Saya kemarin jam 12 ke kantor beliau, tanyakan sikap TNI dan saya sampaikan maaf. Pak Panglima katakan tidak ada masalah. Sangat clear," jelas Effendi.
"Silakan teman-teman tanya langsung elok ke yang bersangkutan," imbuhnya.