Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Nyawa A (17) harus melayang karena berduel dengan sesama pelajar SMK di Bogor. A tewas terkena bacok J (17) yang menjadi rivalnya.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini berawal dari tantangan berduel antara keduanya di area Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada 22 Agustus lalu.
Saat kejadian, seorang warga sekitar, Endah (36), sempat mengira ada pengejaran pencuri. Sebab, ia sempat melihat segerombolan orang membawa celurit dan berteriak maling.
“Saya lagi di rumah, suami saya pas di luar main sama anak saya pas kejadian saya cuma dengar ‘maling-maling’. Ramai, orang lalu lalang. Saya terus narik suami saya buat masuk, takut kenapa-kenapa,” ujar Endah di lokasi, Senin (2/9).
Meski tidak melihat secara jelas, menurutnya, orang yang berlarian itu adalah segerombolan anak sekolah yang mengejar siswa lainnya.
“Saya lihatnya itu yang lari-lari bawa tas, yang ngejar-ngejar bawa celurit. Ke arah sana (menjauhi rumah),” ujar Endah.
ADVERTISEMENT
Namun akhirnya, Endah mendapat informasi kejadian di dekat rumahnya ini berkaitan dengan kasus duel antarpelajar. Ia juga sempat mendengar ada korban yang meninggal dari kejadian ini.
"Iya saya dengar kalau kemarin ada yang meninggal. Cuma saya enggak tahu itu siapa juga," terangnya.
Polres Bogor sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni J dan AM (17). Tersangka AM adalah orang yang menginisiasi duel itu.
“Korban didampingi oleh 2 orang temannya. Tersangka didampingi oleh 4 orang temannya dan perkelahian tersebut korban akhirnya meninggal, karena kena bacokan celurit,” ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky.
Korban dan tersangka merupakan pelajar SMK yang berbeda. Kedua SMK itu diduga sering melakukan aksi tawuran.