Dugaan Aktivitas Intel Komunis di Balik Penutupan Konsulat China di Houston

23 Juli 2020 10:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Konsulat China di Houston. Foto: Adrees Latif/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Konsulat China di Houston. Foto: Adrees Latif/REUTERS
ADVERTISEMENT
China vs Amerika Serikat semakin memanas. Yang terbaru, AS meminta China menutup konsulatnya di Houston.
ADVERTISEMENT
Permintaan AS membuat China marah besar. Beijing berjanji akan balas dendam dan sudah meminta agar konsulat AS di Wuhan segera angkat kaki.
Friksi China vs AS paling anyar itu bermula dari Kementerian Hukum AS menjatuhkan dakwaan kepada dua warga China.
Gedung Konsulat China di Houston. Foto: Adrees Latif/REUTERS
Mereka dituduh meretas ratusan perusahaan AS dan berusaha mencuri penelitian vaksin virus corona.
Senator Partai Republik Marco Rubio yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Intelijen Senat AS, beberapa saat setelah perintah penutupan, memposting twit terkait aktivitas intel China di AS.
"Konsulat (China) di Houston adalah simpul pusat jaringan intelijen dan operasi besar Partai Komunis China di AS," kata Rubio seperti dikutip dari AFP.
Houston yang terletak di Negara Bagian Texas merupakan pusat biotek dan penelitian terbesar di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sehari sebelum perintah penutupan konsulat, sejumlah media Houston melaporkan pembakaran sejumlah dokumen di halaman gedung konsulat China.
Sampai saat ini China masih belum mau berkomentar mengenai pembakaran tersebut.