Dukcapil Buka Posko untuk Bantu Identifikasi Korban Tsunami

24 Desember 2018 15:03 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi di Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Jalan Raya Carita, Labuan km 12,Pandeglang, Banten setelah di hantam tsunami. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), ikut membantu proses identifikasi korban tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan.
ADVERTISEMENT
Bantuan itu berupa pendirian posko di lokasi terdampak tsunami di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lampung Selatan. Melalui posko itu, Dukcapil akan membantu tim DVI dan Inafis Polri mengakses NIK dan pemindaian biometrik dari para korban tsunami untuk ditentukan identitasnya.
"Dirjen dukcapil sudah memerintahkan dukcapil Kabupaten Serang, Dukcapil Kabupaten Pandeglang, dan Dukcapil Lampung Selatan agar buka posko untuk melakukan membantu identifikasi korban," ujar Kapuspen Kemendagri Bahtiar dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (24/12).
Selain membantu identifikasi korban, dukcapil juga mendukung kelancaran penerbitan dokumen kependudukan milik masyarakat yang kemungkinan hilang tersapu tsunami seperti e-KTP maupun penerbitan akta kematian bagi penduduk yang meninggal dunia.
Nantinya, dukcapil di masing-masing daerah itu akan dibantu oleh tim dari Kemendagri sebanyak 19 orang yang telah diberangkatkan ke Banten sebanyak 11 orang dan Lampung 8 orang.
ADVERTISEMENT
Suasana di posko pengungsian korban tsunami di Desa Totoharjo, Bakauheni, Lampung Selatan. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di posko pengungsian korban tsunami di Desa Totoharjo, Bakauheni, Lampung Selatan. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
"Tim bertugas selama (penanganan bencana) dengan mendirikan Posko Kemendagri yang mandiri, tidak boleh merepotkan, lengkap peralatan dan logistik tim berkoordinasi dengan BPBD Banten dan BPBD Lampung dan koordinasi pemda setempat," ucapnya.
Selain memberangkatkan tim, lanjut Bahtiar, Mendagri Tjahjo Kumolo juga telah menerbitkan radiogram kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman untuk ikut membantu penanganan bencana tsunami di Selat Sunda.
"Sudah diterbitkan radiogram Mendagri kepada Gubernur Jabar (dan) DKI Jakarta untuk membantu bencana Banten dan kepada Gubernur Sumsel dan Babel untuk membantu bencana Lampung," kata dia.
Diketahui berdasarkan data BNPB hingga pukul 07.00 WIB, tsunami menyebabkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
ADVERTISEMENT
Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.