Dukcapil Ganti 36 Ribu Dokumen Kependudukan yang Rusak Akibat Banjir NTB dan NTT

20 April 2021 0:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir melanda Bima, NTB. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Banjir melanda Bima, NTB. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan terakhir, Tim Tanggap Bencana Alam Banjir Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turun tangan membantu puluhan ribu warga yang terdampak bencana banjir di NTT dan NTB.
ADVERTISEMENT
Bencana alam banjir bandang itu menyebabkan berkas kependudukan milik puluhan ribu jiwa rusak.
Tercatat sejak 10 hingga 18 April 2021 ada 36 ribu dokumen kependudukan milik korban banjir di kedua provinsi diganti oleh Dukcapil. Mulai dari KK, KTP elektronik, akta kelahiran, akta kematian, hingga akta kawin.
Tim Tanggap Bencana yang tersebar di 2 kecamatan dan 9 desa Kabupaten Bima, NTB, telah mencetak 8.050 lembar KK, 100 akta kelahiran, 2 akta kematian, dan 208 KTP elektronik.
"Total dokumen yang diganti untuk korban banjir di Kabupaten Bima adalah 8.360 dokumen kependudukan. Selanjutnya, dokumen yang telah dicetak diberikan kepada para Kepala Desa untuk dibagikan kepada penduduk yang menjadi korban bencana banjir," kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangannya, Senin (19/4).
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto: Alfons Rianghepat/HO/ANTARA
Zudan menambahkan, hingga 18 April 2021, tim Dukcapil yang bertugas di Kabupaten Kupang, Flores Timur, Alor dan Kabupaten Malaka telah mencetak 19.970 dokumen. Dengan rincian 17.812 KK, 1.436 KTP-el, 104 akta kematian, 492 akta lahir, dan 126 akta kawin.
ADVERTISEMENT
Zudan menyampaikan apresiasinya terhadap kerja dari tim yang telah bertugas.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim yang sudah bekerja sangat bagus di NTB dan NTT. Total 36.077 dokumen telah dibagikan kepada penduduk di sana yang terdampak bencana," kata Zudan.
"Teman-teman semua yang sudah di sana mengorbankan waktu tidak berbuka puasa dan sahur bersama keluarga demi menolong masyarakat di sana. Semoga tetap sehat dan tetap menjaga protokol kesehatan," tutupnya.
Sebelumnya, banjir melanda 29 desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (4/4). Hal ini diakibatkan hujan yang turun selama kurang lebih 9 jam pada Sabtu (3/4).
Banjir bandang yang menerjang Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA terjadi karena cuaca ekstrem akibat siklon tropis 99S, yang kemudian berubah menjadi siklon pada Senin (5/4) pukul 01.00 WIB.
ADVERTISEMENT