3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

DWP Kemensos Gelar Sosialisasi Kanker Serviks: Bentuk Proteksi Sejak Dini

24 Februari 2025 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penasihat II Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos Intan Agus Jabo memberikan sambutan dalam seminar kanker serviks di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penasihat II Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos Intan Agus Jabo memberikan sambutan dalam seminar kanker serviks di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial (Kemensos) mengadakan seminar sosialisasi kanker serviks secara hybrid di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
ADVERTISEMENT
Penasihat II Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos Intan Agus Jabo menyebut seminar ini adalah bentuk pencegahan dan penanganan dini terhadap kanker serviks.
“Bapak-Ibu yang berbahagia, saya ingin berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini. Seminar ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kita terhadap isu-isu kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan deteksi dini dan penanganan kanker,” tutur Intan dalam sambutannya di seminar sosialisasi kanker serviks di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Dia berharap seminar ini juga dapat memberikan manfaat serta menumbuhkan kesadaran dalam memahami kanker serviks.
“Harapannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kesadaran dan pemahaman kita semua tentang kanker khususnya dalam hal pencegahan dan penanganannya secara dini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Lembaga Kanker Indonesia Cici Puspita Sari mengungkapkan kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi kedua di seluruh dunia.
“Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak kedua ya, Bu, di seluruh dunia. Akibatnya kanker ini ketahuannya sudah di stadium lanjut,” tutur Cici di lokasi yang sama.
Dikutip dari data Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada tahun 2024, kasus kanker di seluruh dunia mencapai 20 juta kasus, dengan kematian sebesar 9,7 juta kasus.
Lebih jauh, dia menjelaskan, kanker dapat bermula dari tumor jinak. Namun, apabila tidak ditangani sejak awal, tumor jinak tersebut dapat berubah menjadi tumor ganas yang berisiko kematian.
“Kanker bisa berawal dari tumor. Tumor itu sendiri terbagi menjadi dua bagian. Yang pertama tumor jinak. Yang kedua tumor ganas. Tumor jinak itu pertumbuhannya sangat lambat, tapi apabila dibiarkan dan tidak segera ditangani, dikhawatirkan dia akan berubah menjadi tumor ganas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT