Eks Napiter Duta Anti-Teror Bantu Deradikalisasi Tahanan di Nusakambangan

Doorstop Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel, Senin (25/3/2024) Foto: Jonathan Devin/kumparan

Sejumlah mantan napi teroris diangkat menjadi duta anti-teror oleh BNPT. Kepala BNPT, Komjen Pol Rycko Amelza, mengatakan bahwa mantan napiter itu juga disebut membantu melakukan deradikalisasi terhadap napiter yang masih menjalankan hukuman.

“Seperti Pak Nasir Abas, sudah aktif ikut bersama kami bahkan mohon izin Bapak Nasir Abbas kami jadikan tenaga ahli BNPT,” kata Rycko saat rapat kerja bersama Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).

Rycko menerima usulan dari Wakil Ketua Komisi III dari fraksi Gerindra, Habiburokhman, yang menyebut bahwa pimpinan-pimpinan napiter itu memiliki pengikut yang efektif untuk mencegah penyebaran paham radikal.

“Bahwa rekan-rekan kita ini sudah menjadi mitra darat yang sudah jadi duta kita ini berani head to head. Jadi mereka berani langsung ketemu ke maksimum sekuriti di 'Alcatraz' kita di Nusakambangan,” ungkapnya.

“Langsung jumpa sama yang keras-keras, langsung jumpa, langsung ngobrol ‘ngomong sama saya, kenapa antum masih begitu’ katanya. Langsung ketemu head to head,” sambungnya.

Pulau Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Foto: Shutterstock

Pada raker tersebut, Habiburokhman juga sempat mengapresiasi capaian dari BNPT. Selama satu tahun ke belakang tidak ada ancaman terorisme.

Ia mengusulkan, agar para napiter itu dijadikan duta untuk mencegah penyebaran ajaran intoleran.

“Masih banyak tokoh-tokoh lain yang dalam mindset orang masih radikal padahal sekarang sudah tidak radikal, sudah berhasil program-program yang bapak bikin secara personal ke dia, tapi kita pingin biar enggak pengaruh ke satu orang aja. Itu usulan saya,” kata Habiburokhman.