Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Eks PM Inggris: Putin Ancam Saya dengan Serangan Rudal Sebelum Invasi ke Ukraina
30 Januari 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mantan Perdana Menteri Inggris , Boris Johnson, menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin , pernah mengancamnya dengan serangan rudal sebelum dia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Ancaman tersebut muncul dalam panggilan telepon tepat sebelum Putin mengarahkan pasukannya ke Ukraina.
Johnson baru mengungkapnya dalam sebuah film dokumenter BBC yang disiarkan pada Senin (30/1). Pada saat itu, Johnson dan pemimpin Barat lainnya tengah bergegas ke Ibu Kota Kiev untuk mendukung Ukraina dan mencegah serangan Rusia.
"Dia semacam mengancam saya pada satu titik dan berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakiti Anda, tetapi dengan rudal, ini hanya akan memakan waktu satu menit'," ujar Johnson, dikutip dari AFP.
Dalam pembicaraan tersebut, Johnson berusaha membujuk Putin.
Dia menggarisbawahi potensi pengarahan bantuan NATO di perbatasan Rusia bila Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina.
Johnson turut menyinggung sanksi Barat yang akan lebih keras terhadap Rusia. Walau begitu, Johnson mengaku tidak menganggap komentar balasan dari Putin sebagai ancaman terhadapnya.
ADVERTISEMENT
"Dari nada yang sangat santai yang dia ambil, semacam sikap acuh tak acuh yang tampaknya dia miliki, dia hanya bermain-main dengan upaya saya untuk membuatnya bernegosiasi," jelas Johnson.
Ketika menjabat, Johnson adalah salah satu pendukung Barat paling berapi-api bagi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Namun, sebelum invasi meletus, Johnson berupaya meyakinkan Putin bahwa tidak ada prospek Ukraina bergabung dengan NATO.
"[Putin] berkata, 'Boris, Anda mengatakan Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat. Apa maksudnya dalam waktu dekat?' Saya berkata, '[Ukraina] tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Anda tahu betul itu'," tutur Johnson.
Dokumenter itu tidak hanya memetakan perpecahan yang semakin melebar antara pemimpin Rusia tersebut dan negara-negara Barat pada tahun-tahun sebelum invasi ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
Film tersebut juga menampilkan Zelensky yang memikirkan ambisinya yang gagal untuk bergabung dengan NATO.
"Bila Anda tahu bahwa besok Rusia akan menduduki Ukraina, mengapa Anda tidak memberi saya sesuatu sekarang agar saya dapat menghentikannya?" kata Zelensky.
"Atau jika Anda tidak bisa memberikannya kepada saya, maka hentikan sendiri," lanjutnya.