Eks PM Inggris: Putin Ancam Saya dengan Serangan Rudal Sebelum Invasi ke Ukraina

30 Januari 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan pidato pada hari terakhirnya menjabat, di luar Downing Street, di London Inggris, Selasa (6/9/2022). Foto: Hannah McKay/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan pidato pada hari terakhirnya menjabat, di luar Downing Street, di London Inggris, Selasa (6/9/2022). Foto: Hannah McKay/REUTERS
ADVERTISEMENT
Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, pernah mengancamnya dengan serangan rudal sebelum dia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
ADVERTISEMENT
Ancaman tersebut muncul dalam panggilan telepon tepat sebelum Putin mengarahkan pasukannya ke Ukraina.
Johnson baru mengungkapnya dalam sebuah film dokumenter BBC yang disiarkan pada Senin (30/1). Pada saat itu, Johnson dan pemimpin Barat lainnya tengah bergegas ke Ibu Kota Kiev untuk mendukung Ukraina dan mencegah serangan Rusia.
"Dia semacam mengancam saya pada satu titik dan berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakiti Anda, tetapi dengan rudal, ini hanya akan memakan waktu satu menit'," ujar Johnson, dikutip dari AFP.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi jembatan yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea melintasi Selat Kerch. Foto: Sputnik/Pool via REUTER
Dalam pembicaraan tersebut, Johnson berusaha membujuk Putin.
Dia menggarisbawahi potensi pengarahan bantuan NATO di perbatasan Rusia bila Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina.
Johnson turut menyinggung sanksi Barat yang akan lebih keras terhadap Rusia. Walau begitu, Johnson mengaku tidak menganggap komentar balasan dari Putin sebagai ancaman terhadapnya.
ADVERTISEMENT
"Dari nada yang sangat santai yang dia ambil, semacam sikap acuh tak acuh yang tampaknya dia miliki, dia hanya bermain-main dengan upaya saya untuk membuatnya bernegosiasi," jelas Johnson.
Ketika menjabat, Johnson adalah salah satu pendukung Barat paling berapi-api bagi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Namun, sebelum invasi meletus, Johnson berupaya meyakinkan Putin bahwa tidak ada prospek Ukraina bergabung dengan NATO.
"[Putin] berkata, 'Boris, Anda mengatakan Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat. Apa maksudnya dalam waktu dekat?' Saya berkata, '[Ukraina] tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Anda tahu betul itu'," tutur Johnson.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjalan di Pusat Kiev, Ukraina, Sabtu (9/4/2022). Foto: Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina melalui REUTERS
Dokumenter itu tidak hanya memetakan perpecahan yang semakin melebar antara pemimpin Rusia tersebut dan negara-negara Barat pada tahun-tahun sebelum invasi ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
Film tersebut juga menampilkan Zelensky yang memikirkan ambisinya yang gagal untuk bergabung dengan NATO.
"Bila Anda tahu bahwa besok Rusia akan menduduki Ukraina, mengapa Anda tidak memberi saya sesuatu sekarang agar saya dapat menghentikannya?" kata Zelensky.
"Atau jika Anda tidak bisa memberikannya kepada saya, maka hentikan sendiri," lanjutnya.