Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro Resmi Didakwa Tuduhan Percobaan Kudeta
19 Februari 2025 8:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kejaksaan Agung Brasil akhirnya resmi mendakwa eks Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan 33 pengikutnya terkait percobaan kudeta pada 2022 lalu. Dilansir AFP, Bolsonaro dan para pengikutnya dikenai 5 dakwaan yang berisi tentang percobaan untuk mencegah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menjabat usai menang pemilu.
ADVERTISEMENT
Jaksa akhirnya mendakwanya secara resmi usai mengumpulkan banyak barang bukti.
"Berdasarkan manuskrip, file digital, dan pertukaran pesan yang akhirnya membuka skema untuk menganggu proses demokratis itu," kata Jaksa Agung Paulo Gonet Branco, dikutip Rabu (19/2).
"Fakta-fakta itu detail, menguak rencana konspirasi hingga waktu untuk mengeksekusinya," ucap Branco.
Salah satu dakwaan yang diterima Bolsonaro adalah penggunaan organisasi kriminal bersenjata. Mereka dilibatkan dalam rencana itu, bersama dengan calon wakil presidennya kala itu, Walter Braga Netto.
"Mereka bersama-sama dengan individu lain, termasuk sipil dan personel militer, mereka berupaya untuk menghalangi secara terkoordinasi hasil dari pemilu 2022," kata Branco.
Kejaksaan juga mendasarkan keputusan itu dari laporan Kepolisian Federal Brasil yang tertuang dalam 800 lembar. Laporan itu disusun selama 2 tahun, dan membuktikan bahwa Bolsonaro 'secara sadar dan aktif berpartisipasi' dalam rencana kembali ke kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Bolsonaro sendiri membantah tudingan itu. Ia menyebut dirinya adalah korban persekusi .
Branco juga membeberkan fakta, Bolsonaro juga telah merencanakan rencana itu sejak 2021. Awalnya, mereka menyerang sistem voting elektronik secara sistematis.
Lalu, mengerahkan aparat keamanan untuk 'mencegah pemilih memilih kandidat lain' kata Branco dalam keterangannya.
Mereka yang terlibat dalam tahapan ini juga memfasilitasi kekerasan dan aksi vandalisme pada 8 Januari 2023, di mana pendukung Bolsonaro menyerbu Istana Presiden, Parlemen dan Mahkamah Agung.
Selain itu, Branco juga membeberkan bahwa Bolsonaro menekan Panglima Angkatan Bersenjata untuk melakukan tindakan, demi mencegah presiden terpilih menjabat.
Ada juga rencana untuk membunuh Presiden Lula, Wakil Presiden Geraldo Alckmin dan beberapa tokoh penting lainnya atas restu dari Bolsonaro. Selain itu, sebagai aksi terakhir, militer juga bakal dikerahkan pada kekacauan 8 Januari itu.
ADVERTISEMENT
Konteks Gagal Kudeta
Pemilu 2022 dimenangkan oleh Luiz Inácio Lula da Silva dengan selisih tipis. Namun, Bolsonaro tak pernah mengakui kekalahannya secara terbuka dan meninggalkan Brasil ke AS dua hari sebelum pelantikan Lula.
Pada 8 Januari 2023 lalu, pendukung Bolsonaro yang menolak menerima hasil pemilu menyerbu Kongres, Istana Presiden, dan Mahkamah Agung di Brasilia.
Kerusuhan ini menyebabkan penangkapan lebih dari 1.500 orang dan kerusakan besar pada gedung-gedung pemerintahan.