Eksperimen: Menguji Telur Palsu Ala Syahroni

29 Maret 2018 13:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setelah ramai menjadi perbincangan, klaim Syahroni soal telur palsu yang ia temukan ternyata tak terbukti benar. Syahroni di tengah kekhilafannya yang lalu, menyebut telur ayam yang dijual di pasar dekat rumahnya di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, tak seperti telur pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut pria yang akrab disapa Pak Haji itu, kuning telur yang ia maksud terbuat dari silikon dan ketika diambil tidaklah pecah.
Begitu pun dengan cangkang telur, Syahroni mengklaim ada bahan seperti kertas yang membalut telur tersebut. Syahroni kemudian mencium bau telur itu dan menyebut tidak berbau amis.
Tim kumparan (kumparan.com) kemudian bereksperimen layaknya Syahroni.
Tiba di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (28/3) tim kumparan menelusuri di mana letak Syahroni mendapatkan telur. Setelah bertanya ke sana ke mari, pria berjenggot itu mendapatkan telur di kantor PD Pasar Jaya di lantai 3.
Ya, di kantor itu pemerintah mendistribusikan telur murah kepada penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Telur ayam yang semula dihargai Rp 24.000 berubah menjadi Rp 10.000.
ADVERTISEMENT
Telur yang dianggap palsu oleh Syahroni (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
Oleh karena tak memiliki KJP, kumparan tak bisa mendapatkan telur yang disebut Syahroni palsu. Namun, seorang ibu yang baik hati kemudian memberikan telurnya kepada kumparan untuk diuji coba. Ibu yang tak mau disebut namanya itu terlihat membeli telur dua dus dan barang kebutuhan lain, seperti daging dan beras.
Selepas mendapatkan telur yang sama persis dengan yang dipecahkan Syahroni, kumparan bergegas menyiapkan peralatan.
Cukup dengan piring yang dipinjam dari sebuah rumah makan, dan juga bangku di kantor PD Pasar Jaya Johar Baru, eksperimen dapat dilakukan.
kumparan mulai memecahkan telur tersebut. Kuning telur masih begitu solid, meski dipegang beberapa kali. Namun, pada akhirnya kuning telur tersebut bercampur dengan putih telur.
ADVERTISEMENT
Tekstur dan baunya pun sama dengan kebanyakan telur ayam lainnya. Pun dengan kertas yang dimaksud Syahroni membalut telur itu, tidak benar adanya.
Jadi, tak dapat disangkal lagi, telur palsu yang disebut Syahroni itu tidaklah benar.