Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Emas Masih Jadi Buruan: Ogah Dibilang FOMO, Jadi Momen Alihkan Investasi
18 April 2025 13:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Harga emas Antam selama sebulan terakhir menujukkan tren yang terlihat jelas, harga terus merangkak naik dari hari ke hari.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini membuat animo masyarakat ikut melonjak. Toko-toko emas, baik offline maupun digital, ramai diserbu pembeli yang ingin mengamankan investasi sebelum harganya makin tinggi.
Hari libur pun menjadi ajang masyarakat memburu emas. Seperti hari ini, Jumat (18/4) masyarakat memanfaatkan hari libur peringatan wafatnya Yesus Kristus untuk berburu emas.
Dari pantauan kumparan di Pusat Emas Cikini (Cikini Gold Center) Jakarta Pusat, masyarakat tampak mengerubungi toko-toko. Mereka tampak berkeliling dari satu toko ke toko lain untuk membandingkan harga emas.
Saking tingginya antusiasme, beberapa penjual emas sampai memberlakukan aturan pembatasan satu orang hanya boleh melakukan satu transaksi per hari. Aturan ini dilakukan demi menjaga stabilitas layanan di tengah lonjakan permintaan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
“Berhubung stok sedang susah, per-costumer hanya bisa beli 1 pcs per pecahan khusus Antam 2025,” demikian aturan yang ditempel di toko-toko.
Dari pantauan kumparan di salah satu toko, harga emas Antam per 17 April 2025 dijual dengan harga yang tinggi.
Untuk emas LM (Logam Mulia) bersertifikat Certicard kemasan baru, harga per gramnya mencapai Rp 2.110.000 untuk ukuran 1 gram. Sedangkan varian 100 gram dibanderol Rp 202.700.000 atau setara Rp 2.027.000 per gram.
Untuk model Antam Portrait (berdiri), harga 1 gramnya bahkan lebih tinggi, yakni Rp 1.965.000, dan mencapai Rp 201.700.000 untuk ukuran 100 gram. Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas berada di kisaran Rp 1.910.000–Rp 1.820.000 per gram, tergantung jenis dan kondisi emas.
ADVERTISEMENT
Di luar varian Antam, emas King Halim juga mencatat harga yang tak kalah tinggi. Untuk ukuran 100 gram, harga jualnya Rp 187.100.000, dan harga buyback di angka Rp 1.820.000 per gram.
Jual Simpanan Emas
Rupanya, masyarakat tidak hanya antusias membeli emas, namun juga mulai ramai-ramai menjual simpanan lamanya.
Salah satunya adalah Mama Kenbo, warga Jakarta, yang datang ke toko Antam membawa satu keping dinar emas.
“Saya beli ini 17 tahun lalu, tebak harganya berapa? Harganya Rp 1,2 juta. Sekarang ditawar Rp 6,8 juta,” katanya sambil tersenyum puas.
Bagi mereka yang menyimpan emas sejak belasan tahun lalu, momentum sekarang terasa seperti durian runtuh. Emas pun menjadi solusi di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.
ADVERTISEMENT
“Ini saya jual karena kebutuhan mendesak, lumayan banget,” katanya.
Mama Kenbo tidak sendiri, ia mengajak temannya, Diah, untuk berburu emas. Diah adalah pemain baru, ini merupakan momen pertamanya membeli emas.
“Ini investasi emas pertama saya, saya beli 10 gram,” kata Diah.
Diah mengaku bukan pembeli FOMO (fear of missing out), ia sudah melakukan riset dan mengamankan tabungan darurat sebelum beralih kepada investasi emas.
“Makanya saya bareng Mama Kenbo, karena dia lebih pengalaman. Menurut saya ini lebih menguntungkan dari pada nyimpen uang di bank,” kata Diah.
Tren ini menunjukkan bahwa investasi emas masih menjadi pilihan utama baik untuk investasi, simpanan jangka panjang, atau sekadar FOMO atau ikut-ikutan tren.