Emil Soal Kisruh Rektor-SBM ITB: Jangan Ditiru, Kedepankan Kepentingan Mahasiswa

10 Maret 2022 17:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridwan Kamil saat berkunjung ke DPP PPP.  Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil saat berkunjung ke DPP PPP. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil memberikan tanggapan soal polemik hak swakelola antara Rektorat ITB dan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB baru-baru ini. Imbas dari kisruh ini, sejumlah dosen yang mengatasnamakan Forum Dosen SBM mogok untuk mengajar.
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil yang menjadi bagian dari Majelis Wali Amanat (MWA) di ITB mengimbau pihak rektorat dan para dosen SBM ITB mengedepankan lebih dahulu kepentingan para mahasiswanya.
Kisruh dan aksi mogok yang dilakukan para dosen itu dinilainya tak patut ditiru. Jangan sampai, polemik di institusi mengakibatkan kegiatan belajar mengajar di SBM ITB menjadi terganggu.
"Kedepankan kepentingan mahasiswanya, yang orang tuanya titipkan jangan diganggu persoalan institusi, tetap asupan ilmu jangan terganggu, jangan ada pemberhentian KBM. Bukan hal baik untuk ditiru," kata Emil pada wartawan di Gedung Sate Bandung pada Kamis (10/3).
Gedung SBM ITB. Foto: Dok. SBM ITB

Dorong Penyelesaian Konflik Rektor-SBM ITB Secara Musyawarah

Emil mendorong penyelesaian konflik dilakukan secara musyawarah. Musyawarah yang digelar harusnya diinisiasi oleh MWA yang diketuai Yani Panigor. Di sisi lain, Emil mengaku sudah melobi sejumlah pihak agar musyawarah dapat segera dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
"Polemik di SBM ITB sebagai Majelis Wali Amanat (MWA) di semua perguruan tinggi negeri, sudah diarahkan agar dimusyawarahkan," ucap dia yang merupakan alumnus ITB program studi arsitektur ini.
"Segala sesuatu itu kuncinya dimusyawarahkan, ada rutinitas di SBM ITB yang dalam pandangan rektor ITB perlu ada sentralisasi sehingga ada kebiasaan yang hilang," lanjut dia.
Kisruh yang terjadi di SBM ITB merupakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.