Erdogan Tidak Gentar, Donald Trump Kian Frustrasi

15 Agustus 2018 11:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Recep Tayyip Erdogan dan Donald Trump. (Foto: Lefteris Pitarakis/AP dan Reuters//Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Recep Tayyip Erdogan dan Donald Trump. (Foto: Lefteris Pitarakis/AP dan Reuters//Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Desakan Presiden Donald Trump terhadap pemerintah Recep Tayyip Erdogan untuk pembebasan pendeta Amerika Serikat tidak berhasil. Erdogan tetap tidak gentar walau perekonomian negaranya anjlok, membuat Trump frustrasi.
ADVERTISEMENT
Turki hingga saat ini tidak juga membebaskan pendeta Andrew Brunson yang diduga terlibat jaringan Fethullah Gulen, ulama yang dituduh dalang kudeta militer 2016.
Presiden Trump telah mendesak Turki untuk membebaskan Brunson. Sebagai bentuk desakannya, AS bahkan menerapkan sanksi ekonomi terhadap dua menteri Turki dan meningkatkan tarif ekspor besi dari negara itu.
Akibat perselisihan diplomatik ini, kurs lira terhadap dolar anjlok. Lira terpuruk hingga lebih dari 40 persen tahun 2018 dan mencapai angka terendah pada 7,24 per dolar pada Senin pekan ini.
Ilustrasi mata uang Turki, Lira. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Turki, Lira. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)
Lira baru pulih pada Selasa setelah bank sentral mengambil langkah-langkah ekonomi.
Desakan AS ditanggapi dengan keras oleh Erdogan yang mengatakan Turki tengah menjadi target perang ekonomi. Erdogan lantas menerapkan boikot atas produk-produk elektronik dari AS, termasuk iPhone, dan menyerukan warga menggunakan teknologi lokal.
ADVERTISEMENT
Dia bahkan mengimbau rakyat Turki menjual dolar dan euro untuk meningkatkan mata uang nasional.
"Bersama rakyat, kami berdiri teguh melawan dolar, harga valuta asing, inflasi dan suku bunga. Kami akan melindungi kemerdekaan ekonomi dengan bersatu bersama," kata Erdogan dalam sebuah pidatonya.
Erdogan juga telah menyatakan pemerintahnya tidak ikut campur dalam kasus Brunson. Akibat sikap Erdogan yang tolak melunak dan turun tangan dalam pembebasan Brunson, Trump dilaporkan frustrasi.
"Presiden sangat frustrasi mengetahui fakta Pastur Brunson belum juga dibebaskan, dan juga fakta bahwa warga AS lainnya dan pegawai fasilitas diplomatik belum bebas," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Pejabat Gedung Putih lainnya yang dikutip Reuters mengatakan bahwa AS telah mengancam akan menekan Turki secara ekonomi jika Brunson tidak juga bebas.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rakyat Turki berada di belakang Erdogan. Mereka mematuhi seruan Erdogan untuk menjual dolar. Media Turki mengatakan pedagang di Istanbul telah menukarkan USD 100 ribu mereka ke lira pada Selasa.
Seruan "Matilah Amerika" dan "kami akan menangkan perang ekonomi" membahana di Turki.
"Kami mendukung dia (Erdogan) dengan nyawa kami pada 15 Juli," kata pemilik toko Arif Simsek, merujuk pada tanggal kudeta militer 2016. "Dan sekarang kami mendukung dia dengan harta kami."