Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Erros Djarot Minta PDIP Usut Kader yang Diduga Terlibat Penganiayaan
21 Juni 2018 13:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan politikus PDIP Erros Djarot menanggapi dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota DPR Fraksi PDIP, Herman Hery. Dia meminta seluruh pihak untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau tak benar yang dilaporkan, perlakukan juga dengan baik! Yang penting untuk dicamkan, PDIP bukan tempat preman berkumpul. Camkan itu!" ujar Erros dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/6).
Herman diduga menganiaya seorang pria bernama Ronny Yuniarto pada Minggu (10/6). Penganiayaan diduga terjadi akibat cekcok di jalur TransJakarta (busway).
Erros menekankan, jika nantinya Herman terbukti bersalah, maka hal tersebut sama sekali tak berhubungan dengan partai. Erros menilai, tindakan itu, harus dikategorikan sebagai tindakan oknum.
"Sebagai salah satu pendiri PDIP, sungguh saya merasa malu. Para penumpang di partainya wong ciliklah yang akan melakukan hal ini, bukan kader-kader yang saya kenal dan ketahui. Kelakuan ini tak ada hubungannya dengan PDIP karena sepenuhnya kelakuan pribadi oknum," tegas Erros yang juga dikenal sebagai sutradara film "Badai Pasti Berlalu" dan "Tjoet Nja Dhien" ini.
ADVERTISEMENT
"Kepada Ketua Umum dan Sekjen PDIP saya harap memberikan sanksi yang setimpal. Jangan karena yang bersangkutan sering berurusan dengan hankam (pertahanan dan keamanan) kalian bungkam," tutur budayawan itu.
Peristiwa itu diduga terjadi saat Ronny dan keluarga melintas di Jalan Arteri Pondok Indah bersama istri dan kedua anaknya. Mobil yang dikendarai Ronny melintas di busway, sehingga ditilang polisi.
Di saat yang sama, Ronny menanyakan alasan mengapa hanya ia saja yang ditilang. Padahal, saat itu, mobil Herman Hery yang tepat berada di belakangnya, diduga juga melintas di busway.
“Korban sempat berargumen, kenapa mobil di belakang tidak ditilang, sementara ada rekan polisi lain yang jaga di situ, itu sekitar pukul 21.30 WIB. Enggak lama, pelaku (Herman) keluar langsung dari mobil ngomong 'mau apa kamu?' Sambil pakai tangan ke muka korban, kemudian korban refleks mencoba balasan,” ujar kuasa hukum Ronny, Febby Sagita, saat dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
kumparan sudah mencoba mengubungi pihak Herman Hery untuk meminta klarifikasi, namun belum mendapat respons. Begitu pula, saat kumparan meminta keterangan Mapolres Jaksel, belum mendapat respons hingga saat ini.
Update: Jawaban kubu Herman Hery bisa dibaca di sini: Herman Hery Akan Laporkan Ronny Atas Tuduhan Fitnah Kasus Penganiayaan