Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Evaluasi Lintasan Uji Praktik SIM C Diubah, Kelulusan Peserta Meningkat 80%
22 September 2023 10:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dirlantas Polda Metro Kombes Pol Latif Usman mengungkapkan evaluasi perubahan lintasan uji praktik SIM C. Pihaknya menyampaikan bahwa persentase kelulusan meningkat sampai 90 persen.
ADVERTISEMENT
"Sampai dengan saat ini dengan diberlakukannya uji praktik SIM dengan yang model baru tentunya masyarakat antusias dan masyarakat betul-betul bisa belajar dan bisa berpraktik dalam pelaksanaan ujian praktik tersebut, sehingga mereka rata-rata memang tidak banyak mengalami kesulitan," jelas Latif kepada wartawan pada Jumat (22/9).
"Mendekati hampir 80 sampai 90 persen (kelulusannya)," sambung Latif.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi berkat perubahan lintasan berbentuk angka 8 menjadi berbentuk huruf S sehingga banyak masyarakat yang tak ragu untuk mengikuti tes.
"Alhamdulillah dengan ada ini responsnya sangat tinggi. Mereka mengapresiasi dan mereka antusias untuk berlatih dan mereka istilahnya percaya diri dalam pelaksanaan ujian, sehingga praktik-praktik yang tidak benar, ya harus kita hilangkan," tuturnya.
Latif pun mengajak masyarakat untuk jangan ragu untuk membuat SIM sebelum mengendarai kendaraan di jalanan.
ADVERTISEMENT
Silakan, masyarakat harus mengikuti itu, karena memang itu untuk menguji kompetensi dari pada pengemudi," tutupnya.
Ada 5 Materi yang Diuji
Jika kamu berniat membuat SIM C, ada lima materi tes yang harus kamu lalui. Kelima tes tersebut harus dilalui secara simultan atau tanpa jeda.
Tes pertama, kata Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, adalah mengetes kepatuhan. Pemohon harus melewati lintasan jalan lurus yang tiba-tiba ada lampu merahnya. Lintasan ini adalah desain baru yang baru saja diresmikan.
"Yang kedua bermanuver untuk U turn atau balik arah. Yang ketiga kemudian berlaku zig zag, kita dulu menyebutnya. Makanya dulu ada zig zag dan angka 8 untuk memastikan tadi," jelas Firman di Satpas Daan Mogot, Jakarta, Jumat (4/8).
ADVERTISEMENT
Lalu dua tes terakhir bertujuan untuk menguji keterampilan pemohon dalam menggunakan rem dan bereaksi saat menghadapi situasi yang mendadak saat berkendara.
"Lalu yang berhenti mendadak itu adalah bentuk reaksi. Kita di jalan nggak tau apa yang akan terjadi. Ketika di jalan tiba-tiba ada anak nyeberang, ada bola nyeberang, ada mobil berhenti. Nah kemampuan seperti itu dituntut supaya selamat tanpa harus jatuh. Itu namanya ujian. Jadi ada 5 [tes]," jelas Firman.
Selama tes, aturan kaki tak boleh turun menginjak tanah masih tetap berlaku. Materi itu, menurut Firman adalah bagian dari ujian keterampilan.
"Itulah terampil. Makanya saya katakan tadi kuasai motor yang mau dipakai," ujar Firman.
Desain baru lintasan uji praktik pembuatan SIM C ini tak lagi berbentuk angka 8 dan zig zag. Desain baru ini berbentuk seperti sirkuit yang terdiri dari trek lurus, berbelok, hingga putar balik.
ADVERTISEMENT