Fadli Zon Orasi di Depan Bawaslu: Jangan Ada Provokasi dan Kekerasan

22 Mei 2019 20:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, muncul di tengah-tengah massa yang sedang memanas dalam aksi di depan Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Fadli naik ke atas mobil komando dan menyatakan harapan tak ada korban lagi.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Minggu (22/5), Fadli muncul sekitar pukul 19.30 WIB berbaju biru dan jaket loreng, ditemani oleh Neno Warisman. Keduanya lalu menaiki mobil komando.
Fadli lalu bicara seolah dia menenangkan massa pendukung Prabowo Subianto. Kepada massa, Fadli mengingatkan demo di Bawaslu hanya untuk suarakan sikap protes atas Pemilu, bukan ingin ricuh.
Tokoh politik Fadli Zon dan Neno Warisman saat berada di atas mobil komando di wilayah Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Saya yakin pimpinan kita Pak Prabowo dan di DPR dan MPR, bahwa apa yang saudara lakukan sesuai dengan konstitusi. Karena itu tidak boleh dilakukan kekerasan, tidak boleh ada provokasi," ucap Fadli Zon.
"Kedatangan saudara ke sini mau menyatakan supaya rakyat Indonesia melihat bahwa yang terjadi saat ini buka hal yang normal," imbuh Wakil Ketua DPR itu.
Fadli Zon meyakini massa yang hadir punya niat yang baik. Karena itu jangan cederai niat itu dengan aksi-aksi kekerasan dan provokatif.
ADVERTISEMENT
Suasana unjuk rasa di wilayah Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Maka saya berpesan kepada aparat polisi mereka adalah rakyat kita, jangan sampai ada yang terluka, tercederai, apalagi meninggal dunia. Mari selesaikan semuanya dengan musyawarah," paparnya.
Masih di mobil komando, Fadli menyinggung apa yang disebutnya sebagai kecurangan dalam Pemilu 2019. Dia menyatakan sebagai bagian dari pihak yang memperjuangan keadilan itu.
"Saudara-saudara yang datang dari Aceh sampe Papua semua yakin datang dengan keinginan sendiri, tidak ada yang dibayar, betul? Fitnah kalau ada yang mengatakan Saudara ke sini dibayar,"kata Fadli.
"Saudara datang karena tanggung jawab sebagai rakyat untuk menuntut keadilan. Untuk itu saya sangat hargai Saudara-saudara," pungkasnya.
Hingga saat ini aksi masih berlangsung.
Suasana unjuk rasa di wilayah Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pasukan kepolisian saat berjaga di wilayah Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan