Faisal Basri Bahas Vulgarnya Bagi-bagi Bansos di MK, Singgung Bahlil-Airlangga

1 April 2024 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekonom Faisal Basri dalam program Diptalk kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom Faisal Basri dalam program Diptalk kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonom Senior, Faisal Basri menjadi salah satu ahli dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres 2024 oleh Pemohon satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, Faisal menyinggung terkait bansos untuk pemenangan Paslon 02 Prabowo-Gibran. Ia menyebut, pembagian bansos untuk kepentingan paslon 02 sangat terlihat jelas.
Mulanya, Faisal menyinggung soal politik gentong babi. Menurutnya hal tersebut adalah penggambaran karena adanya praktik penggelontoran uang untuk Prabowo-Gibran.
"Lebih parah di Indonesia tidak hanya gelontorkan uang, tapi juga mobilisasi pejabat sampai ke level bawah, ini yang saya tunjukkan misalnya Airlangga Hartarto, yang mengatakan ini sumbangan Pak Jokowi. Oleh karena itu harus berterimakasih pada Pak Jokowi dengan cara memilih yang didukung Pak Jokowi," kata Faisal di MK, Jakarta, Senin (1/4).
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri) dan Arief Hidayat (kanan) memimpin sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Selain nama Airlangga, Faisal juga menyebut nama Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia. Ia menyinggung pernyataan Bahlil terkait dugaan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang tidak dilibatkan dalam pembagian bansos.
ADVERTISEMENT
"Dikatakan juga oleh Menteri Investasi, Pak Bahlil bawa silakan aja bikin [bansos] sendiri Bu Risma, dipikir semua menteri mentalitasnya, moralitasnya seperti dia, Bu Risma tidak, tidak mau mempolitisasi bansos," ujarnya.
Selain itu, Faisal juga sempat menyebut bahwa yang dilakukan oleh Airlangga hingga Mendag, Zulkifli Hasan, merupakan praktik pembagian bansos yang amat vulgar untuk pemenangan Prabowo-Gibran.
"Jadi, sudah uangnya ada, tapi kurang magnetnya, harus ditunjukkan ini loh yang ngasih secara demonstratif, maka Airlangga Hartarto misalnya, dan banyak menteri lagi lah, tapi yang paling vulgar, Airlangga Hartarto, Bahlil, dan Zulkifli Hasan," tandas dia.