Fakta Baru Kasus Perampokan Kripto Rp 3,4 M Milik WN Ukraina di Bali

2 Februari 2025 5:46 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Suasana Lokasi Perampokan Kripto Rp 3,4 Miliar WN Ukraina di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Lokasi Perampokan Kripto Rp 3,4 Miliar WN Ukraina di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
WN Ukraina Igor Iermakov diduga menjadi korban perampokan di sekitar Jalan Tundun Penyu Dipal, Desa Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (15/1). Kripto miliknya senilai Rp 3,4 miliar ludes.
ADVERTISEMENT
Terkait kasus perampokan ini, WN Rusia Khasan Askhabov (30) sempat ditangkap oleh Polda Bali karena diduga sebagai pelaku. Namun kini sudah dilepaskan, karena dinilai tidak bersalah.
Khasan bisa membuktikan diri ke polisi tak terlibat kasus perampokan itu. Ia tidak berada di Bali saat perampokan terjadi. Khasan langsung meninggalkan Bali dengan terbang ke Dubai begitu dilepaskan polisi.
"Iya, dia sudah pulang setelah penelusuran, kita pikir dia terlibat, ternyata setelah diperiksa dia bisa membuktikan bahwa dia tidak ada di sini. Ini dari data perlintasannya," kata pengacara Khasan, Edward Pangkahila, saat dihubungi, Sabtu (1/2).
"Akhirnya Polisi tetap objektif dan dilepas jam 10.15 malam, dia langsung pesan tiket kembali ke Dubai," sambungnya.
Berdasarkan data paspornya, Khasan tercatat sedang berada di Singapura pada Minggu (15/12/2024). Khasan juga menunjukkan sejumlah foto berada di Singapura kepada polisi.
Penangkapan WN Rusia bernama Khasan Askhabov (KA) di Bandara Ngurah Rai. KA adalah salah satu pelaku merampok WN Ukraina bernama Igor Iermakov di Bali. Foto: Dok. Istimewa

Polda Bali Pastikan Khasan Askhabov Bukan Korban Salah Tangkap

Polda Bali memastikan Khasan Askhabov bukan korban salah tangkap dalam kasus perampokan Igor Iermakov.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy menegaskan penangkapan Khasan dilakukan berdasarkan aduan Igor ke pihak kepolisian. Polisi menangkap Khasan untuk dimintai keterangan sebagai terlapor.
"Kami kan menindaklanjuti laporan. Terlapor juga harus buktikan orang ini terlibat atau tidak kan demi kepastian hukum yang bersangkutan karena namanya disebutkan. Jadi tidak ada salah tangkap," kata Ariasandy saat dihubungi, Sabtu (1/2).
Polisi berencana mencari delapan WN Rusia, Ukraina dan Kazakhstan lain yang juga dituding sebagai terduga pelaku untuk mengusut tuntas kasus ini. Selain itu, polisi juga akan memeriksa Igor secara intensif untuk mencari titik terang kasus ini.
"Kita dalami semua dari hasil keterangan korban dan saksi. Nanti dari berdasarkan hasil pemeriksaan itu (diketahui kebenaran kasusnya)," katanya.
Khasan Askhabov. Foto: Instagram/ @khasan_askhabov

Khasan Askhabov Buka Suara

Khasan Askhabov buka suara usai dituding sebagai satu dari sembilan perampok Igor Iermakov di Bali.
ADVERTISEMENT
Khasan awalnya diamankan namun belakangan terungkap bahwa ia bahkan tidak berada di Bali saat perampokan tersebut terjadi.
"Saya ditahan di Bandara Bali untuk memberikan kesaksian tentang kejadian yang terjadi satu setengah bulan yang lalu, ketika saya berada di Emirates," katanya, dikutip pada Sabtu (1/2).
Khasan melanjutkan, "Polisi Indonesia telah menyelesaikan situasi ini dengan melakukan investigasi yang tepat dan menutup kasus tersebut. Saya senang para profesional dari Polda Bali bekerja dengan jelas dan tidak memihak."
"Terima kasih kepada semua orang yang mengkhawatirkan saya," katanya.
Khasan pun meneruskan pernyataannya, namun tidak jelas ditujukan ke siapa:
"P.S. Untuk orang-orang yang ingin membayar dan menciptakan masalah bagi saya, ketahuilah bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa dibeli dan dijual!" kata Khasan.
Suasana Lokasi Perampokan Kripto Rp 3,4 Miliar WN Ukraina di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Warga Dengar Suara Mirip Pohon Jatuh saat Perampokan

Lokasi kejadian tak jauh dari sebuah kafe. Pemilik kafe bernama Bono (60) mengaku tidak mengetahui adanya kasus perampokan di Jalan Tundun Penyu Dipal. Dia justru baru tahu kasus ini setelah video perampokan Igor viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Gak tahu kejadiannya, gak ada ribut-ribut. Justru tahu dari medsos dan polisi nanya saya, saya juga sampaikan gak tahu," katanya, Sabtu (1/2).
Bono mengatakan, kafe miliknya tutup setiap hari Minggu. Pada Minggu, (15/1) siang, dia sedang sibuk membuat roti untuk kebutuhan kafe di dapur.
Dari dapur, dia memang sempat mendengar suara mirip pohon jatuh. Bono mengabaikan suara itu karena mengira ada pohon jatuh. Di sekitar lokasi memang ditumbuhi sejumlah pohon besar.
Selain itu, Bono tidak mendengar ada keributan di luar dapur. "Saya lagi sibuk di dapur. Apa tuh (ada suara) keras dan gak ada ramai-ramai ya udah (diabaikan). Biasanya kalau ada ramai-ramai baru saya keluar. Kayaknya cepat kejadiannya,"
"Suara tembakan juga ga ada, saya dengar bunyi kedebug saja. Kayak pohon jatuh gitu, mungkin itu kaca mobil dipukul kalau dari video viral itu atau apa kurang tahu juga," katanya.
ADVERTISEMENT