Fakta-fakta Arief Rosyid Palsukan Tanda Tangan JK

3 April 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen BSI. Foto: Dok. BSI
zoom-in-whitePerbesar
Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen BSI. Foto: Dok. BSI
ADVERTISEMENT
Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengambil tindakan tegas mencopot Arief Rosyid dari Ketua Departemen Ekonomi DMI dalam rapat pleno karena telah memalsukan tanda tangan (TTD) Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni.
ADVERTISEMENT
Rapat pleno digelar dari jam 09.30-11.15 WIB Jumat (1/4) dan dipimpin Ketua Umum JK, Wakil Ketua Umum Syafruddin, KH Masdar F Mas'udi dan Sekjen Imam Addaruqutni.
"Pak Ketum yang memutuskan dalam rapat," kata Sekjen Imam Addaruqutni, kepada wartawan di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (1/4).
Diketahui, Arief Rosyid memalsukan tanda tangan Ketum dan Sekjen DMI dalam sebuah surat terkait agenda Undangan Kickoff Festival Ramadhan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Surat bernomor 060.III/SUP/PP-DMI/A/III/2022, berisi undangan kepada wapres untuk menghadiri Festival Ramadhan serentak di seluruh Indonesia. Kegiatannya, berupa pameran UMKM, kuliner halal, buka puasa bersama, dan berbagai kegiatan selama sebulan penuh Ramadhan.
Profil Arief Rosyid
Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen BSI. Foto: Dok. BSI
Arief Rosyid Hasan lahir di Makassar tahun 1986. Dia dikenal aktif berorganisasi. Sembari studi S1 di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, dia aktif di HMI.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2013-2015 dia menjadi Ketum PB HMI sembari meneruskan studi S2 di Universitas Indonesia.
Aktivitasnya di bidang kepemudaan membuatnya diangkat sebagai pengurus DMI dengan jabatan Ketua Departemen Kaderisasi Pemuda dan Remaja pada tahun 2017.
Tak cuma aktif berorganisasi, Arief Rosyid juga terjun ke dunia bisnis. Pada tahun 2017, dia menjabat Komisaris PT Merial Media Utama hingga kini dan turut mendirikan MAR Consultant tahun 2018.
Aktivitasnya di dunia bisnis membuat Arief diangkat sebagai Wasekjen Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) pada tahun 2019 hingga sekarang. Arief lalu merambah ke politik nasional.
Berdasarkan data yang dikumpulkan kumparan, Arief menyatakan dukungannya pada pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Dia menduduki jabatan penting, menjadi Wakil Direktur Milenial Tim Kemenangan Nasional (TKN), organisasi pendukung Jokowi-Ma'ruf yang diketuai Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
Arief Rosyid Dirotasi
Suasana rapat DMI terkait proses pemecatan Arief Rosyid sebagai pengurus DMI. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Sekretaris Jenderal, Imam Addaruqutni, Arief Rosyid tak dipecat sebagai anggota DMI meski memalsukan tanda tangan JK dan dirinya. Arief Rosyid hanya dicopot dari posisi Ketua Departemen Ekonomi DMI dan dirotasi menjadi anggota biasa.
"Iya (dirotasi), ya sudah waktunya dirotasi aja," kata Imam saat dikonfirmasi, Sabtu (2/4).
"Belum (dipecat), dirotasi, diputer di situ jadi anggota biasa," sambung dia.
Imam tak menjawab tegas saat dikonfirmasi penyebab rotasi Arief apakah karena memalsukan tanda tangan Ketum DMI Jusuf Kalla dan dirinya. Dia hanya menyatakan rotasi tersebut merupakan kebutuhan organisasi.
"Organisasi membutuhkan rotasi itu," kata Imam.
Isi Surat Buatan Arief Rosyid yang Palsukan Tanda Tangan JK
DMI membeberkan surat yang dibuat Arief Rosyid dengan tanda tangan palsu dari JK dan Sekjen Imam Addaruqutni. Surat yang dimaksud itu ditujukan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Menurut anggota Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Luar Negeri DMI, Husain Abdullah, pengiriman surat secara langsung macam itu bukan gaya JK. Dia mengatakan, JK sangat menjunjung sopan santun bila mengundang seseorang dalam sebuah acara. Apalagi yang diundang adalah wakil presiden.
"Biasanya ketika Pak JK hendak mengundang kolega pejabat, sopan santunnya sangat kental dan terjaga. Pak JK akan menghubungi langsung terlebih dahulu. Apakah ketemu atau setidaknya melalui telepon menyampaikan rencana sekaligus menanyakan kesiapan koleganya. Sesudah itu barulah disusul administrasi dan selalu dengan membubuhkan tanda tangan basah," kata Husein.
Meski DMI menyatakan ada pemalsuan tanda tangan, belum dipastikan Arief Rosyid akan dilaporkan ke polisi atau tidak.
"Itu tergantung Pengurus DMI nantinya," kata Husain yang juga juru bicara JK.
ADVERTISEMENT
Berikut suratnya:
Undangan Festival Ramadhan DMI yang didalamnya termuat tanda tangan palsu Jusuf Kalla. Foto: Dok. Istimewa