Fakta-fakta Dokter PPDS Undip Diduga Bunuh Diri

16 Agustus 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Catatan Redaksi: Bijaksanalah membaca berita ini. Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!
Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Foto: Artik Oktavianty/Shutterstock
Seorang mahasiswa peserta PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang diduga bunuh diri. Dia bernama dr Aulia Risma Lestari (30).
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis program studi anestesi itu ternyata kerap curhat tentang kerasnya dunia pendidikan dokter. Semua keluh kesahnya ia tuliskan di buku hariannya.
Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan, informasi itu diketahui setelah polisi menemukan buku harian korban di kamar kosnya. Dalam buka hariannya, korban sempat menyinggung tentang seniornya.
"itu kan kelihatannya merasa berat dalam arti itu pelajarannya berat, dengan senior-seniornya itu berat. Seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," ujar Agus saat dihubungi wartawan, Rabu (14/8).
Undip mengucapkan duka cita atas meninggalnya dokter peserta PPDS Prodi Anestesi FK Undip, 15 Agustus 2024. Foto: Dok Undip
Korban yang merupakan ASN di sebuah rumah sakit di Tegal itu juga sempat curhat ke ibunya tentang kondisinya. Ia juga sempat meminta untuk berhenti.
"Ibunya memang menyadari anak itu minta resign sudah nggak kuat, sudah curhat sama ibunya," ungkap Agus.
ADVERTISEMENT
Polsek Gajahmungkur mendatangi lokasi kamar kos korban pada Senin 12 Agustus 2024 pukul 23.00 WIB. Korban ditemukan meninggal dengan wajah kebiruan dengan posisi miring seperti orang sedang tertidur.
"Jadi pagi jam 7 atau jam 8 itu pacarnya telepon, ditelepon nggak diangkat-angkat padahal berdering. Nah minta tolong temennya itu, temennya itu kok dicek tutupan mungkin dikos-kosan Tembalang sana, dicek ke Tembalang sana kosong. Akhirnya balik lagi ke sana dicek sama ibu kosnya mau dibuka pakai kunci serep nggak bisa karena dikunci dari dalam, akhirnya panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal," jelas dia.
Pihaknya juga sempat memanggil dokter dan diketahui korban meninggal karena menyuntikkan obat penenang.
"Obat untuk pelemas otot, saya nggak bisa ngomong yang bisa ngomong dokter tapi obat itu seharusnya lewat infus," kata Agus.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menyebut mahasiswa tersebut tewas karena diduga bunuh diri.
"Benar bunuh diri, yang bersangkutan menyuntikkan obat ke badannya sendiri," ujar Sena kepada kumparan, Rabu (14/8).
Kemenkes Usut Dugaan Bullying Kasus Bunuh Diri Dokter PPDS Undip di RS Kariadi
Ilustrasi bunuh diri. Foto: soumen82hazra/Shutterstock
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengusut kasus bunuh diri yang dilakukan oleh dr Aulia Risma Lestari (30).
Kemenkes bakal memeriksa apakah ada peristiwa perundungan (bullying) yang dilakukan oleh para dokter senior kepada Aulia.
"Tim Itjen Kemenkes sudah turun ke RS Kariadi untuk menginvestigasi pemicu bunuh diri untuk memastikan apakah ini ada unsur bullying atau tidak. Mudah-mudahan dalam seminggu sudah ada hasilnya," kata Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/8).
ADVERTISEMENT
Selama investigasi berlangsung, Kemenkes meminta RS Dr Kariadi menghentikan sementara program PPDS Anestesi UNDIP. Mereka juga menggandeng pihak dekanat UNDIP dan Kemendikbudristek dalam proses investigasi ini.
"Kemenkes juga sudah berkoordinasi dengan Mendikbudristek sebagai pembina UNDIP, dan juga dengan Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP dalam melakukan investigasi ini," kata Syahril.
Kemenkes tegas akan mencabut Surat Izin Praktek (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) dokter jika terbukti ada dokter senior yang terlibat pada kasus perundungan mahasiswa tersebut.
"Kemenkes tidak sungkan melakukan tindakan tegas seperti mencabut SIP dan STR bila ada dokter senior yang melakukan praktik bulying yang berakibat kematian," tutup Syahril.
Menkes Kirim Tim Audit ke Undip
Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Foto: Artik Oktavianty/Shutterstock
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pihaknya telah mengirim tim audit ke Universitas Diponegoro (Undip) mengusut meninggalnya Aulia Risma Lestari (30) dokter PPDS karena bunuh diri. Ia diduga tak kuat dibully.
ADVERTISEMENT
"Kita kali ini sedang ngirim audit karena ini sudah ada kematian juga. Kita juga bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang bunuh diri ini," kata Budi di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
Budi menuturkan, pihaknya juga sudah mendapatkan bukti berupa catatan harian Aulia. Ia menyebut itu akan diperiksa untuk melihat perkembangan mental Aulia.
"Cukup detail ditulis di buku hariannya. Jadi kita nanti akan confirm apakah hal ini benar-benar terjadi?" ucap dia.
Jika perundungan tersebut terbukti, Budi menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku perundungan.
Menkes Akui Banyak Terima Laporan dari Undip soal Kasus Bullying Dokter PPDS
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku banyak menerima laporan perundungan dari mahasiswa Undip.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Budi menyusul dugaan perundungan di program studi Universitas Diponegoro kepada Aulia Risma Lestari (30) salah seorang peserta PPDS di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, yang menyebabkan bunuh diri.
"[Sering terjadi di Undip] Saya menerima cukup banyak laporan," kata Budi di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
Budi menyebut pihaknya telah mengirim audit dan kerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus meninggalnya mahasiswa itu.
"Kita kali ini sedang ngirim audit karena ini sudah ada kematian juga kita juga bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang bunuh diri ini," ucap dia.
Menkes soal Dokter PPDS Bunuh Diri: Korban Tak Hanya Hari Ini, Biasanya Ditutupi
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menkes Budi Gunadi Sadikin berbicara soal kasus meninggalnya Aulia Risma Lestari (30) dokter PPDS di RS Kariadi Semarang karena bunuh diri. Ia diduga tak kuat dibully.
ADVERTISEMENT
Menkes duga selain kasus Aulia, ada kasus serupa tapi ditutupi.
"Ini Kemenkes sudah kita kirim ke sana. Dirjen saya juga sudah menghadap Pak Rektor. Saya sudah bicara dengan Pak Nadiem. Kita berdua ingin benar-benar membereskan dan menghilangkan praktik bullying ini selama-lamanya karena ini tidak baik," kata Menkes di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (15/8).
"Bahkan korban jiwa tidak hanya hari ini saja biasanya ditutup-tutup, baru kali ini saja ini terbuka. Dan kita akan beresin ini secepat mungkin," imbuhnya.
Kata Menkes, sekarang pihak kepolisian juga sudah turun tangan karena ada yang meninggal. Ia menegaskan, dari hasil autopsi, Aulia confirmed bunuh diri.
Soal dugaan bunuh diri ini, Undip membantah.