Fakta-fakta Penembakan Brutal oleh Tentara ke Pengunjung Mal Thailand

10 Februari 2020 4:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jakrapanth Thomma. Foto: Facebook /  Jakrapanth Thomma
zoom-in-whitePerbesar
Jakrapanth Thomma. Foto: Facebook / Jakrapanth Thomma
ADVERTISEMENT
Seorang tentara Thailand berpangkat Sersan Mayor bernama Jakrapanth Thomma menembaki sejumlah orang di pusat perbelanjaan Terminal 21. Jakrapanth melakukan aksi brutalnya itu pada Sabtu (8/2) sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Tanpa pandang bulu, seluruh orang yang ada di sekitar Jakrapanth ditembak hingga tewas. Termasuk komandannya dan rekannya sesama tentara.
Rangkaian penembakan itu dimulai dari kamp militer Thailand di daerah Nakhon Ratchasima. Jakapanth menyerbu gudang penyimpanan senjata untuk mengambil senjata jenis HK33 dan sejumlah amunisi. Selain itu dia juga mengambil mobil jenis jeep untuk pergi ke mal Terminal 21.
Aksi penembakan yang dilakukan Jakrapanth sendiri berakhir pada Minggu (9/2) pagi. Ia ditembak mati setelah disudutkan di dalam mal Terminal 21 oleh pasukan gabungan yang terdiri dari tentara dan polisi Thailand.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta penembakan yang dilakukan Sersan Mayor Jakrapanth Thomma.
Jakrapanth Thomma. Foto: Facebook / Jakrapanth Thomma
Berdasarkan sumber militer, Serma Jakrapanth terkenal cukup aktif bermain di media sosial terutama Facebook. Ia rajin memposting foto-foto berkaitan dengan senjata api.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari sebelum melakukan penembakan massal, Jakrapanth sempat menulis status ancaman kepada orang-orang 'serakah' di Thailand. Namun tidak dijelaskan siapa orang serakah yang dimaksud.
"Menjadi kaya hasil dari kecurangan. Mengambil keuntungan dari kesusahan orang lain. Apakah mereka pikir mereka dapat menghabiskan uang mereka di neraka kelak?" tulis Jakrapanth.
Serma Jakrapanth pada mulanya melepaskan tembakan ke arah komandannya. Selanjutnya pria berusia 32 tahun itu menembaki rekannya dan pergi ke arah mal Terminal 21 mengunakan mobil Humvee.
Dalam perjalanan, ia juga kembali menembaki orang tepat di bagian kepala. Akibatnya, sebanyak 29 orang sipil dan militer tewas dan 57 lainnya mengalami luka.
Jakrapanth bahkan masih bermain Facebook. Ia sempat memposting foto selfie dan menulis status terakhirnya.
ADVERTISEMENT
"Semua orang tidak bisa menghindari kematian. Jari-jari saya mulai keram, haruskah saya menyerah?" tulis Jakrapanth dalam postingannya yang terakhir sebelum Facebook menghapus akunnya.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha menduga motif penembakan itu karena dendam pribadi. Jakrapanth memiliki dendam karena telah ditipu soal kesepakatan tanah.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya harap ini menjadi kasus terakhir kali," kata Prayut.
Tidak dijelaskan hubungan antara kesepakatan tanah dengan aksi dia menembak komandan dan warga sipil di mal. Prayut berharap agar peristiwa ini tidak kembali terulang.
Belangkan terungkap Serma Jakrapanth bukan anggota tentara biasa di Thailand. Berdasarkan sumber militer disebutkan Jakrapanth merupakan seorang penembak jitu.
ADVERTISEMENT
Jakrapanth disebut-sebut beberapa kali mengikuti pelatihan khusus untuk menembak. Selain itu dia juga mengambil pelatihan dalam bidang penyergapan.
Sebelum melakukan penyerangan itu, Jakrapanth berdinas di pangkalan miliar darah Nakhon Ratchasima atau sekitar 250 Km dari Ibu Kota Bangkok.
Aksi penembakan brutal Jakrapanth berkahir pada Minggu (9/2) pagi. Dia ditembak mati oleh pasukan gabungan tentara dan polisi Thailand.
Jakrapanth sempat bersembunyi di basemen dan diduga menyandera pengunjung. Setelah dikepung, menggunakan taktik yang disiapkan, Jakrapanth akhirnya ditembak mati.
"Dia tewas 30 menit yang lalu," kata Kepala Divisi Kriminal Kepolisian Thailand, Jirabhob Bhuridej.