Tentara Thailand yang Tewaskan 29 Orang Ternyata Penembak Jitu

9 Februari 2020 20:50 WIB
clock
Diperbarui 10 Mei 2021 10:49 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jakrapanth Thomma. Foto: Facebook /  Jakrapanth Thomma
zoom-in-whitePerbesar
Jakrapanth Thomma. Foto: Facebook / Jakrapanth Thomma
ADVERTISEMENT
Penembakan brutal yang dilakukan oleh seorang tentara Thailand berpangkat Sersan Mayor bernama Jakrapanth Thomma berakhir. Butuh waktu selama 24 jam bagi tentara dan kepolisian Thailand untuk menghentikan aksi teror yang dilakukan Jakrapanth.
ADVERTISEMENT
Jakrapanth akhirnya ditembak mati oleh petugas gabungan pada Minggu (9/2) pagi setelah tersudut di tempat perbelanjaan Terminal 21, Thailand. Berdasarkan laporan di lapangan, jumlah korban tewas akibat penembakan itu mencapai 29 orang dan 57 lainnya mengalami luka-luka.
Dikutip dari Reuters, pria berusia 32 tahun itu ternyata merupakan seorang penembak jitu. Sumber tentara Thailand mengatakan selama kariernya, Jakrapanth banyak mengambil pelatihan dalam bidang penyerangan militer.
Selain itu dia juga mengambil pelatihan dalam masalah penyergapan dan penyerangan. Jakrapanth merupakan seorang serma yang berdinas di pangkalan militer daerah Nakhon Ratchasima atau sekitar 250 Km dari Ibu Kota Bangkok.
Ia juga terkenal cukup aktif bermain di media sosial terutama Facebook. Jakrapanth sering memposting foto berbagai jenis senjata api.
Jakrapanth Thomma. Foto: Facebook / Jakrapanth Thomma
Komandan Komando Area Kedua Thailand, Letjen Thanya Kiatsarn mengatakan aksi penyerangan Jakrapanth dimulai Sabtu sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Dia melepas tembakan di salah satu rumah warga sebelum pergi ke kamp militer untuk mengambil senjata dan amunisi.
ADVERTISEMENT
"Prajurit itu menyerang gudang senjata milik tentara untuk mempersenjatai diri," kata Thanya.
"Dia menyerang penjaga gudang senjata hingga mati dan dia mencuri jip resmi dan senjata jenis HK33 dan sejumlah amunisi untuk melakukan penembakan," tambahnya.
Sebelum menembaki orang di sekitaran pusat perbelanjaan, Jakrapanth sempat menuliskan ancaman di akun Facebooknya. Ia mengancam orang-orang 'serakah' yang ada di Thailand.
"Menjadi kaya hasil dari kecurangan. Mengambil keuntungan dari kesusahan orang lain. Apakah mereka pikir mereka dapat menghabiskan uang mereka di neraka kelak?" tulisnya.
Bahkan selama melakukan penembakan, ia juga sempat memposting foto selfie dan status di Facebook. Namun kini akun dia sudah dihapus oleh pihak Facebook.
"Semua orang tidak bisa menghindari kematian. Jari-jari saya mulai keram, haruskah saya menyerah?" tulis Jakrapanth dalam postingannya yang terakhir sebelum Facebook menghapus akunnya.
ADVERTISEMENT
Kini rangkaian teror yang dilakukan Serma Jakrapanth berakhir. Aksi penembakan yang dilakukannya akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penembakan paling brutal di Asia Tenggara khususnya Thailand.