Fakta-fakta Robohnya Atap SD di Pasuruan

7 November 2019 7:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dunia pendidikan berduka. Seorang guru dan seorang siswa SDN Gentong di Gadingrejo, Kota Pasuruan, meninggal dunia. Keduanya menjadi korban insiden atap SD roboh.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (5/11) pagi, sekitar pukul 8.30 WIB. Atap SD yang roboh pada 4 ruangan kelas, di antaranya kelas II A, II B, V B, dan V A.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari guru SDN Gentong dan orang tua siswa, yang saat kejadian berada di lokasi. Pemeriksaan saksi-saksi tersebut digelar di Mapolresta Pasuruan Kota. Akan tetapi, penyelidikan kasus ditangani langsung oleh penyidik Polda Jatim.
“(Pemeriksaan dilakukan di) Polresta (Pasuruan) di-backup sepenuhnya Polda (Jatim)," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dihubungi, Rabu (6/11).
Atap gedung milik SDN Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan, ambruk. Foto: Dok. Istimewa
Berikut sejumlah fakta atap SDN Gentong roboh:
- 2 Orang Meninggal, 11 Terluka
Polisi mendata dua korban meninggal dalam insiden atap SDN Gentong roboh. Kedua korban adalah seorang guru bernama Silvina Asri Wijaya (19) dan siswa kelas II B bernama Irza Almira (8).
ADVERTISEMENT
Silvina Arsi ditemukan meninggal di kelas V A, sedangkan Irza Almira di kelas II B.
“Nah ini meninggal dikarenakan terkena bangunan, itu jelas karena ambruk dari atas,” ungkap Kombes Barung, Selasa (5/11).
Tim laboratorium forensik Polri cabang Mapolda Jatim melakukan olah TKP. Namun hasilnya belum bisa dirilis kepada publik.
Ada tiga poin utama yang menjadi fokus tim laboratorium forensik, yaitu konstruksi bangunan, material bangunan, dan yang terjadi saat itu.
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
- Atap SD yang Roboh Diduga Tak Sesuai Spesifikasi
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Agus Sudaryatno, menduga kontruksi bangunan atap SDN Gentong yang roboh tidak sesuai spesifikasi teknis (spektek). Dari telaah material ambruk, diduga rangka galvalum tidak sesuai ukuran.
ADVERTISEMENT
“Kerangka galvalum tidak sesuai dengan spesifikasinya,” ujar Agus, Selasa (5/11).
Peristiwa ini berimbas pada terganggunya proses belajar-mengajar. Pihak sekolah memutuskan meliburkan seluruh siswa selama satu hari, yakni pada Rabu (6/11).
- 4 Kelas Direlokasi
Atap SDN Gentong, Pasuruan Kota Ambruk. Foto: Dok. Istimewa
Atap yang roboh memayungi empat ruangan, yakni kelas IIA, IIB, VA, dan VB. Dengan adanya tragedi tersebut, aktivitas belajar mengajar untuk keempat kelas itu direlokasi.
"Setelah kami berbicara dengan pimpinan SDN Gentong, ada tiga ruangan yang bisa difungsikan untuk merelokasi kegiatan belajar mengajar para siswa. Jadi tidak di tenda besar yang dipasang di halaman tengah sekolahan ini," kata Kabid Tenaga Pendidik Disdik Kota Pasuruan, Amin Ja'far, Rabu (6/11).
Ketiga ruangan yang akan difungsikan adalah satu kelas yang berada di deretan ruangan sisi selatan dan dua ruangan yang berada di sisi utara, salah satunya ruang guru.
ADVERTISEMENT
"Salah satu ruang yang difungsikan untuk belajar siswa adalah ruang guru. Kami memastikan, jika proses belajar mengajar akan diselenggarakan agar siswa tetap bisa maksimal belajarnya," tandasnya.
- Pemprov Jatim Tanggung Biaya Pengobatan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjenguk korban robohnya atap SDN Gentong yang dirawat di RSUD Soedarsono Pasuruan, Selasa (5/11) sore. Dia memastikan para korban mendapatkan pendampingan trauma healing dan konseling.
Khofifah pun menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan korban atap SD roboh ditanggung pemerintah. Sehingga, para korban tidak terbebani biaya rumah sakit.
"Dari sisi medik, saya sudah sampaikan Kadinkes Provinsi Jawa Timur yang hari ini bersama saya ke rumah sakit, untuk memastikan bahwa semua korban yang dirawat di RS tidak boleh dikenakan biaya. Semua biaya ditanggung pemerintah," ujar Khofifah dalam siaran pers yang diterima kumparan, Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia juga sempat takziah ke rumah duka dua korban meninggal. Khofifah turut berduka atas insiden tersebut.
"Tentu atas nama kita semua, kita turut berduka cita atas meninggalnya ananda IA dan juga guru pengajar SAW. Kita berdoa semoga keduanya dipanggil di sisi Allah dalam keadaan husnul khotimah. Keluarganya diberi kesabaran, ketabahan dan ikhlas," ucap Khofifah.
- Mendikbud Nadiem Rumuskan Rencana Cegah Insiden Serupa
Atap gedung milik SDN Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan, ambruk. Foto: Dok. Istimewa
Mendikbud Nadiem Makarim prihatin dengan insiden robohnya atap SD Negeri Gentong. Nadiem mengaku sudah berbicara dengan Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo membahas insiden tersebut.
"Saya sudah berbicara dengan Wakil Wali Kota di situ dan kami komitmen untuk mendukung Pemda menyelesaikan investigasinya," kata Nadiem usai rapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
Nadiem berharap, investigasi yang dilakukan Pemda Jatim bisa segera selesai. Sehingga, pihaknya bisa segera merumuskan rencana untuk mencegah insiden serupa terjadi.
"Kami juga memastikan, bagaimana kita (membuat) rencana ke depan untuk menghindari hal ini terjadi lagi," tegasnya.