Fakta-fakta Seputar Kemenangan Partai Buruh di Inggris

6 Juli 2024 7:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin partai Buruh Inggris Keir Starmer memberikan keterangan saat merayakan kemenangannya dalam Pemilu Inggris 2024 di Tate Modern, London, Inggris, Jumat (5/7/2024). Foto: Suzanne Plunkett/ REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin partai Buruh Inggris Keir Starmer memberikan keterangan saat merayakan kemenangannya dalam Pemilu Inggris 2024 di Tate Modern, London, Inggris, Jumat (5/7/2024). Foto: Suzanne Plunkett/ REUTERS
ADVERTISEMENT
Partai Buruh menang besar dalam pemilu parlemen Inggris, Kamis (4/7). Sementara Partai Konservatif mengalami kekalahan. Hal tersebut bahkan terlihat sejak exit poll dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
Berikut fakta-fakta pemilu di Inggris:
Keir Starmer Menang Telak Atas Rishi Sunak
Perdana Menteri Inggris dan pemimpin Partai Konservatif Rishi Sunak saat ia menyampaikan pidato setelah mempertahankan kursinya sebagai anggota parlemen untuk Richmond dan Northallerton di Northallerton, utara Inggris, pada awal 5 Juli 2024. Foto: Darren Staples / AFP
Dengan menangnya Partai Buruh, mengantarkan Keir Starmer sebagai perdana menteri Inggris. Sebelumnya, Inggris telah dipimpin Partai Konservatif selama 14 tahun.
Keir mengalahkan Rishi Sunak dalam pemilu parlemen 2024 ini.
"Kita berhasil! Anda berkampanye untuk itu, Anda memperjuangkannya, Anda memilihnya, dan sekarang hal itu telah tiba," kata dia.
Starmer juga mengatakan mandat yang diberikan rakyat Inggris merupakan sebuah tanggung jawab besar. Ia berjanji untuk segera bekerja dan memperbaiki negaranya.
Sang Perdana Menteri Inggris saat ini juga telah mengakui kekalahannya.
“Partai Buruh telah memenangkan pemilihan umum ini dan saya telah menelepon Sir Keir Starmer untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya,” kata Sunak, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Penyebab Partai Konservatif Keok
Banyaknya kontroversi dan kesalahan di era kepemimpinan David Cameron, Theresa May, Boris Johnson, Liz Truss, hingga Rishi Sunak, yang diduga menjadi penyebab kalahnya Partai konservatif.
Dikutip dari Reuters, kemarahan terhadap stagnasi ekonomi, skandal politik, hingga krisis layanan publik menyebabkan para pemilih meninggalkan Partai Konservatif.
Padahal, partai yang dipimpin Sunak itu telah memerintah Inggris lebih lama dibandingkan partai politik lainnya.
Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer saat kampanye di pemilu di sebuah pub dekat Milton Keynes, Inggris, Senin (1/7/2024).. Foto: Jon Super/AP Photo
Sederet permasalahan selama masa pemerintahan partai tersebut memengaruhi perubahan pilihan rakyat Inggris, dari salah perhitungan referendum Brexit yang dilakukan Cameron, skandal Partygate yang dilakukan Johnson, anggaran buruk dari Truss, hingga kesalahan cara komunikasi masyarakat yang dilakukan Sunak.
Serentetan hal itu memperjelas alasan para pemilih beralih ke Partai Buruh yang menggunakan pendekatan langsung ke rakyat dan menawarkan banyak perubahan.
ADVERTISEMENT
Keir Starmer: Perubahan Dimulai
Dalam orasi kemenangannya di pusat kota London, perdana menteri baru Inggris, Keir Starmer, mengatakan perubahan negerinya akan dimulai dari sekarang.
“Perubahan dimulai sekarang. Kami akan mengakhiri kekacauan ini. Kami akan membalik halaman tersebut, dan kami telah melakukannya. Hari ini, kami memulai bab berikutnya, memulai upaya perubahan, misi pembaruan nasional, dan mulai membangun kembali negara kita," tegas Starmer.
PM Inggris Rishi Sunak Mundur
Rishi meminta maaf atas kekalahan pada pemilu 2024 ini. Ia kemudian memutuskan mengundurkan diri.
"Kepada negara ini, pertama-tama saya ingin sampaikan, saya meminta maaf," kata Sunak.
"Saya telah mendengar kemarahan kalian, kekecewaan kalian, saya bertanggung jawab atas kekalahan ini," sambung dia.
Pemimpin oposisi Partai Buruh Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam Debat Perdana Menteri BBC, di Nottingham, Inggris, Rabu (26/6/2024). Foto: Phil Noble/Pool via Reuters
Pernyataan Sunak disampaikan di depan kediaman resmi PM Inggris di Downing Street. Kemudian Sunak langsung menuju Buckingham Palace untuk mengajukan pengunduran diri ke Raja Charles III.
ADVERTISEMENT
Selain mengundurkan diri sebagai PM, akibat kekalahan besar Sunak mundur dari jabatan ketua Partai Konservatif.
Akan tetapi, Sunak masih akan menjalankan tugas sebagai pemimpin Partai Konservatif sampai penggantinya terpilih.