Fakta-fakta Terbaru Penemuan Radioaktif di Tangsel

17 Februari 2020 5:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garis pembatas dipasang di lokasi dekontaminasi zat radioaktif di Perumahan Batan Indah-Serpong.
 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Garis pembatas dipasang di lokasi dekontaminasi zat radioaktif di Perumahan Batan Indah-Serpong. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penemuan radiasi radioaktif menggemparkan warga Serpong, Tangerang Selatan. Penemuan ini ketika Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) melakukan uji fungsi rutin pemantauan radioaktivitas lingkungan di area Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Uji fungsi dilakukan di wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspitek, Daerah Muncul, Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.
Berikut sejumlah fakta terbaru yang berhasil dihimpun terkait penemuan radioaktif di Serpong, Tangerang Selatan;
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) melanjutkan pembersihan radiasi radioaktif jenis CS-137 atau Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Tangsel, Minggu (16/2). Menurut Kabiro Humas dan Kerjasama BATAN Heru Umbara, hari ini pihaknya akan mengambil sisa tanah yang masih mengandung zat radioaktif.
“Pagi ini kita dari BATAN dan BAPETEN akan melanjutkan proses clean up yang kemarin belum selesai. Pagi ini sampai siang akan mengambil sisa-sisa tanah yang masih mengandung zat radioaktif untuk dibawa ke BATAN untuk diolah,” kata Heru di lokasi, Minggu (16/2).
ADVERTISEMENT
Heru mengatakan, tanah yang terkontaminasi zat radioaktif itu nantinya akan dibawa ke laboratorium BATAN di Serpong untuk diteliti lebih lanjut. Setelah itu, pihak BATAN juga akan mempelajari apakah masih terdapat radiasi di lokasi penemuan.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Polri akan menginvestigasi munculnya radiasi radioaktif jenis CS-137 atau Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan.
Menurut Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol BAPETEN, Abdul Qohhar, investigasi akan dimulai dengan mendata pihak mana saja yang menggunakan cesium 137 itu.
“Dimulai misal mengumpulkan data-data perizinan dulu. Jadi kita ingin tahu pengguna cesium 137 seluruh Indonesia itu berapa banyak dan siapa saja,” kata Abdul di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Minggu (16/2).
Petugas melakukan dekontaminasi zat radioaktif di Perumahan Batan Indah-Serpong. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Data tersebut, lanjut dia, akan digabungkan dengan temuan tim yang ada di lapangan. Abdul berharap investigasi yang dilakukan pihaknya bersama BATAN dan Polri bisa segera terselesaikan.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) kembali melanjutkan proses pembersihan radiasi radioaktif jenis CS-137 atau Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Tangsel, Minggu (16/2) pagi.
Kepala Biro Humas dan Kerja sama BATAN, Heru Umbara, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Meski begitu Heru kembali mengingatkan agar masyarakat tidak melewati batas garis yang telah ditentukan oleh BAPETEN dan BATAN.
“Enggak papa, jadi di sini ada batasan amannya, toleransinya. Asal jangan 24 jam terus-terusan. Jadi kami sudah mengimbau ke warga di sini, silakan beraktivitas seperti biasa. Yang menjadi mungkin perhatian, jangan masuk ke tengah. Jadi yang kuning, adalah police line, untuk keamanan,” kata Heru di lokasi.
ADVERTISEMENT
Heru menjelaskan saat ini radiasi zat radioaktif itu mencapai 60 persen. Namun, ia belum bisa menjelaskan lebih rinci mengenai batasan paparan radiasi zat radioaktif tersebut.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) akan mengusut kemunculan radiasi radioaktif jenis CS-137 atau Cesium 137 di Perumahan BATAN Indah, Tangerang Selatan. Kabag Komunikasi Publik dan Protokol BAPETEN Abdul Qohhar menyebut, pihaknya akan menggandeng BATAN dan Polri dalam penyelidikan tersebut.
"Kalau kita bicara itu sengaja dibuang atau tidak, itu mohon maaf, saya enggak bisa spekulasi. Karena itu menunggu proses investigasi, baik dari teman BATAN, BAPETEN, atau kepolisian," kata Abdul di lokasi, Minggu (16/2).
Abdul menyebut, zat radioaktif itu diduga memang sengaja dibuang oleh pihak tertentu karena Cesium-137 bukan berasal dari alam. Ia juga menegaskan, hingga saat ini, belum ada dugaan kebocoran reaktor nuklir di BATAN, Serpong.
ADVERTISEMENT
“Kebocoran ini pasti kita korelasikan dengan, kita hubungkan dengan keberadaan fasilitas nuklir di Serpong. Apakah fasilitas nuklir di Serpong ini mengalami kebocoran atau enggak, mengalami kecelakaan atau enggak. Saya sampaikan, sampai hari ini status seluruh fasilitas, kondisinya normal, tidak apa-apa, itu yang pertama,” tegasnya.
Temuan radioaktif di salah satu lahan kosong di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, menghebohkan masyarakat sekitar. Menurut Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol BAPETEN, Abdul Qohhar, zat cesium 137 yang ditemukan, biasa digunakan oleh pabrik kertas dan pabrik baja.
“Jadi untuk cesium 137 ini biasanya digunakan untuk keperluan industri biasa. Jadi saya ambil contoh 2 industri yang biasa menggunakan radioaktif dan antara lain cesium itu misalkan pabrik kertas dan pabrik baja,” kata Abdul di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Minggu (16/2).
ADVERTISEMENT
Cesium 137, kata Abdul, digunakan untuk melihat ketebalan kertas dan juga untuk memproduksi baja. Ia menyatakan, pembuatan kertas dan baja juga didukung zat-zat yang lainnya.
“Jadi untuk melihat ketebalan kertas yang diproduksi apakah itu sama atau tidak melihat ketebalan baja dan densitas (massa jenis) baja yang diproduksi itu sama atau tidak salah satunya menggunakan cesium dan juga menggunakan sumber yang lain,” ujarnya.
Proses pembersihan zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, dihentikan sementara karena hujan. Proses itu akan kembali dilanjutkan pada Senin (17/2).
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BATAN, Heru Umbara, mengatakan diberhentikannya sementara proses pembersihan itu lantaran curah hujan cukup deras yang bisa mengganggu pengangkutan tanah yang terkontaminasi zat radioaktif.
ADVERTISEMENT
“Jadi karena kondisi tidak memungkinkan, maka proses clean up dihentikan sementara. Posisi saat ini adalah 27 drum yang sudah dibawa ke PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), ditambah 7 drum yang sedang mau diangkat,” kata Heru di lokasi, Minggu (16/2).
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) akan memeriksa kesehatan masyarakat sekitar lokasi penemuan zat radioaktif jenis CS-137 atau Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan. Pemeriksaan itu rencananya akan dilakukan pada Senin (17/2) di Pusat Teknologi Keselamatan dan Meteorologi Radiasi (PTKMR) BATAN, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Menurut Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol BAPETEN Abdul Qohhar, pemeriksaan itu dilakukan untuk melihat apakah warga sekitar terkontaminasi zat radioaktif tersebut atau tidak.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu rencananya besok yang sudah disampaikan oleh pimpinan juga, dari warga ini akan disampling untuk melakukan tes yang namanya WBC, untuk melihat apakah ada kontaminan radioaktif yang masuk ke tubuh,” kata Abdul.
“Memang kalau itu, kalau memang sudah lama ya, warga memang akan terkena. Tapi kembali kita melihat nanti, sejauh mana efeknya. Yang penting kan kita bicara paparan ini efeknya gimana,” tambah dia.
Meski begitu, Abdul mengatakan, pemeriksaan kesehatan tersebut tak bisa dilakukan langsung untuk warga sekitar. Pemeriksaan kesehatan, akan dilakukan secara bertahap.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, meninjau lokasi temuan kemunculan radiasi radioaktif jenis CS-137 atau Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Tangsel, Minggu (16/2).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu Benyamin meminta warga sekitar untuk tetap tenang. Benyamin juga memastikan saat ini kondisi di lokasi sudah aman.
“Sekarang sudah aman. Hanya untuk menjaga-jaga saja areanya diperluas. Cuma yang saya pastikan bahwa masyarakat tetap tenang, enggak gimana-gimana lah,” kata Benyamin di lokasi.
Selain itu, Benyamin juga mengomentari dugaan zat radioaktif itu dibuang oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Pihaknya akan berkoordinasi dengan BATAN dan juga BAPETEN jika memang terbukti ada unsur kesengajaan sebelum mengambil langkah selanjutnya.