Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump mengumumkan Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serbuan tentara AS ke Suriah, Sabtu (26/10). Dalam serangan itu, terjadi baku tembak ketika pasukan AS masuk ke persembunyian Baghdadi .
ADVERTISEMENT
Baghdadi dikabarkan meledakkan diri dengan rompi bom bersama tiga anaknya. Sementara, para pengawal dan dua orang istri Baghdadi dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Kematian Baghdadi ini mengejutkan dunia. Sebab Baghdadi dan ISIS selama ini dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap aksi terorisme di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Berikut kumparan merangkum, fakta-fakta kematian Baghdadi:
Trump mengaku memiliki video detik-detik penyerangan pasukan AS terhadap Baghdadi. Trump membuka kemungkinan merilis dan memutar sebagian video tersebut.
"Kami sedang memikirkannya, mengambil bagian-bagian tertentu dan mempublikasikannya," kata Trump kepada wartawan dilansir AFP, Senin (28/10).
Sementara itu, Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, mengatakan, rekaman momen terakhir Baghdadi masih akan diperiksa.
ADVERTISEMENT
"Kami punya video, foto. Kami belum siap untuk merilisnya. Sedang melalui proses deklasifikasi," kata Milley.
Dikutip Reuters, video tersebut diambil dari rekaman udara dan kamera CCTV yang dipasang saat pasukan AS menyerang kompleks persembunyian Baghdadi di Suriah.
Seekor anjing jenis Belgian Malinois ternyata memiliki peran yang sangat penting di balik kematian Baghdadi.
Anjing tersebut mengejar Baghdadi di terowongan tempatnya bersembunyi. Ketika sudah terpojok, Baghdadi memilih untuk meledakkan diri bersama tiga anaknya.
Ledakan bunuh diri Baghdadi, mengenai anjing tersebut. Akibatnya hewan itu menderita luka ringan. Trump pun memuji tindakan anjing itu.
"Kami ungkap gambar anjing yang sangat luar biasa (nama kami rahasiakan) ia sudah melakukan pekerjaan hebat menangkap dan membunuh pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi," sebut Trump seperti dikutip dari AFP, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Saat ini, anjing tersebut masih dalam perawatan dan kondisinya telah stabil.
Sejumlah pihak ragu atas pengakuan AS atas kematian Baghdadi. Pasalnya, Baghdadi telah berulang kali dikabarkan tewas, namun kembali muncul dan menebar teror.
Menurut penasihat senior Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Polat Can, yang terbunuh benar-benar Baghdadi. SDF adalah pasukan Kurdi yang membantu AS melacak Baghdadi.
Barang-barang pribadi milik Baghdadi telah dibawa, termasuk pakaian dalam untuk tes DNA.
"Pakaian dalam Baghdadi dibawa untuk dipakai pada tes DNA, dan memastikan 100 persen orang yang dimaksud adalah Baghdadi sendiri," sebut Can.
Berdasarkan informasi yang didapat AFP dari seorang pejabat AS, jenazah Baghdadi dikabarkan dilarung ke laut. Meski demikian, tak dirinci kapan dan di laut mana jenazah Baghdadi dilarung.
ADVERTISEMENT
Keputusan AS melarung jenazah Baghdadi di laut sama halnya dengan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, yang terbunuh dalam serangan pasukan khusus AS di Pakistan pada 2011 lalu.
Sebelum dilarung ke laut, menurut sumber Pentagon, ritual pemakaman secara Islami dilakukan untuk Baghdadi. Tidak seperti Osama yang dilarung dari kapal perang AS, menurut dua sumber, jenazah Baghdadi dilarung menggunakan pesawat.
Tidak disebutkan alasan mengapa jasad Baghdadi dilarung ke laut. Untuk kasus Osama, keputusan ini diambil agar makamnya tidak banyak didatangi orang dan menjadi tempat pengkultusan.
Pasukan AS berhasil menangkap hidup-hidup dua anggota ISIS saat serbuan ke persembunyian Baghdadi.
"Ada dua pria dewasa yang ditangkap, hidup-hidup. Mereka dalam penahanan kami dan mereka ada di tempat yang aman," kata Kepala Staf Gabungan Militer AS Mark Milley dalam rapat di Pentagon, seperti diberitakan AFP, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Milley tidak menyebutkan identitas kedua orang tersebut dan hubungan mereka dengan Baghdadi.
ADVERTISEMENT