Fakta-fakta Wacana Pembubaran BPIP

1 Maret 2020 6:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi II DPR Arwani Thomafi. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Ketua Komisi II DPR Arwani Thomafi. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
Wacana pembubaran Badan Penanaman Ideologi Pancasila (BPIP) mencuat di Kongres Umat Islam di Bangka Belitung, Kamis (27/2).
ADVERTISEMENT
Di salah satu sesi sidang pleno, bertema ‘Strategi Implementasi Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara’, muncul berbagai kritik untuk Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
Kritik itu terkait polemik agama musuh Pancasila yang belakangan memancing keriuhan publik.
Utusan Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat, Tuty Mariani, salah satu peserta kongres menyebut, lontaran Kepala BPIP itu sangat mengganggu umat Islam.
"Terkait dengan tema yang sebelum kongres ini, jujur kita mengatakan, statement Ketua BPIP sangat meresahkan dan sangat mengganggu umat Islam. Bahkan organisasi-organisasi besar Islam sudah memberikan statement, NU, Muhammadiyah, bahkan juga MUI,” ungkap Tuty di forum pleno kongres, di Hotel Novotel Bangka and Convention Centre, Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (27/2).
ADVERTISEMENT
“Dan di awal kongres ini hampir kita semua senada tentang tema ini. Apalagi bagi kita yang paham sekali tentang proses sejarah rumusan Pancasila sebagai dasar negara,” tambahnya.
Di kesempatan itu, Tuty berseloroh mengusulkan agar forum kongres menghasilkan sikap berupa desakan kepada Presiden Joko Widodo untuk memecat Yudian sebagai Kepala BPIP.
“Saya sebagai pengantar saja mengusulkan, paling tidak KUII VII ini salah satu rekomendasinya menghasilkan, bukan sekadar mengimbau, tapi meminta kepada Presiden untuk memberhentikan Ketua BPIP,” tandasnya.
Usulan yang sama kemudian disampaikan peserta lain. Salah satunya dari Sekretaris MUI Nusa Tenggara Barat (NTB), Rahman, saat sesi pleno sebelumnya bertema ‘Strategi Perjuangan Umat Islam Untuk Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab’.
ADVERTISEMENT
Rahman mendesak forum kongres mengeluarkan rekomendasi pembubaran BPIP. Menurut dia, BPIP hanya menghamburkan uang negara.
Merespons gelombang kritik dari sejumlah pihak, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi memutuskan untuk tak berbicara kepada media. Tak tanggung-tanggung, hal itu akan dilakukannya selama satu tahun.
"Saya mohon maaf ini. Iya (puasa bicara). Kira-kira setahun lah saya belajar dulu. Semua yang permulaan kan sulit ya. Saya harus belajar dulu, mengamati-mengamati dulu," ujar Yudian di sela-sela acara Dialog Kebangsaan dan Launching Buku di UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (29/2).
Terpisah, Menkopolhukam Mahfud MD ikut mengomentari soal wacana pembubaran BPIP. Mahfud mengatakan hal tersebut wajar terjadi di negara yang menganut demokrasi.
"Ya ndak papa namanya rekomendasi," kata Mahfud usai menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan dan Launching Buku di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (29/2).
ADVERTISEMENT
Mahfud yang juga eks anggota Dewan Pengarah BPIP itu mengatakan, setiap warga negara sah-sah saja mengkritik dan bahkan meminta BPIP dibubarkan.
Namun, Juru Bicara Wapres Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengaku tak ambil pusing soal rekomendasi tersebut. Pemerintah kata dia akan tetap mempertahankan BPIP.
"Ya sebagai sebuah sikap karena ini adalah negara demokrasi boleh-boleh saja. Tapi juga boleh juga penerintah tetap mempertahankan BPIP. Kenapa? Bagi pemerintah BPIP itu sangat strategis dan sangat penting," kata Masduki di MAJ, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/2).