Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Senin (18/11), salah satu indekos di Kalideres, Jakarta Barat, mendadak riuh. Salah satu penghuninya, Nicolaus Anjar Aji Suryo Putro yang berprofesi sebagai kopilot Wings Air ditemukan tewas gantung diri di kamar indekosnya.
ADVERTISEMENT
Alasan pria yang selama ini dikenal sangat ramah itu mengakhiri hidupnya masih menjadi misteri. Muncul dugaan, Nicolaus nekat bunuh diri setelah dipecat.
Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana memastikan Nicolaus memang tewas bunuh diri. Hal itu sesuai dengan hasil visum dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berikut sejumlah fakta terkait kasus kopilot Wings Air bunuh diri:
- Telah Meninggal 10 Jam Sebelum Ditemukan
Polisi memastikan Nicolaus meninggal karena jeratan tali. Tak ada luka lainnya yang ditemukan polisi di tubuh kopilot Wings Air tersebut.
"Hasil visumnya memang karena jeratan di leher meninggal," kata Kapolsek Kalideres AKP Indra saat dikonfirmasi Rabu (20/11).
Indra menjelaskan jasad Nicolaus pertama kali ditemukan oleh saudara, tetangga kos, dan pihak keamanan kos. Saat itu adik kandung korban yang juga satu indekos dan beda kamar diminta tolong oleh keluarganya untuk memeriksa korban.
ADVERTISEMENT
Indra mengatakan jasad Nicolaus kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk divisum. Namun, hasil visum menyatakan Nicolaus telah meninggal 10 jam sebelum ditemukan.
"Jenazah sudah dibawa keluarga ke Solo," kata Indra.
- Ada Surat Pemecatan
Informasi yang beredar, di dekat jenazah Nicolaus terdapat surat pemecatannya dari Wings Air. Namun hal itu, dibantah oleh Kapolsek Kalideres AKP Indra.
"Nah ini untuk surat ini harus diluruskan. Kalau di TKP (Tempat Kejadian Perkara) kita tidak mendapat itu," ujar Indra.
Indra mengetahui keberadaan surat pemberhentian kerja yang dikirimkan dari perusahaan Nicolaus bekerja, namun Indra tidak mengetahui pasti isi surat tersebut. Musababnya surat itu dikirimkan ke alamat tinggal Nicolaus di Solo.
"Namun surat itu memang surat pemberhentian kerja dari pihak perusahaan tempat dia bekerja itu, tapi dikirimkannya ke alamat almarhum sesuai KTP karena almarhum kan orang Solo. Dikirimkannya itu ke rumah orang tuanya di Solo, jadi tidak ada di TKP," kata Indra.
ADVERTISEMENT
- Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Sementara teman indekos Nicolaus, Freidrick Hukubun, bercerita Nicolaus sempat dilarikan ke rumah sakit. Menurut Freidrick, saat digotong lantai bawah, ia masih merasakan dada Nicolaus masih berdetak dan tubuhnya masih hangat.
Nicolaus dilarikan ke RS Mitra Keluarga, Cengkareng. Namun nyawa Nicolaus tak sempat diselamatkan. Ia meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Saya sempat telepon Angga mau nyamperin ke RS Mitra Keluarga, tapi katanya mau langsung dibawa ke Cipto (RSCM) untuk diautopsi," kata Freidrick kepada kumparan, Kamis (21/11).
- Baru Menikah 3 Bulan Lalu
Freidrick Hukubun mengungkapkan Nicolaus sudah sekitar 2 tahun tinggal di gedung indekos yang dihuninya. Kos berada di Jalan Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, ini hanya 8 kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta.
ADVERTISEMENT
"Semenjak dia jadi pilotlah, kira-kira dua tahun, kalau Angga kakaknya itu sudah lama," tambah Freidrick.
Dia mengatakan Nicolaus baru saja menikah sekitar dua atau tiga bulan lalu. Bahkan, Nicolaus mengundang tetangga-tetangga indekosnya untuk hadir ke pernikahan itu.
"Kami diundang semua, tapi kan jauh, dia nikah di Solo. Istrinya juga orang penerbang," kata Freidrick.
- Tinggal di Indekos Rp 700 Ribu
Sebagai seorang kopilot Wings Air , Nicolaus hidup jauh dari kata mewah. Selama ini ia tinggal indekos dengan satu ruang tamu, satu kamar, kamar mandi, dan dapur.
Harga sewanya Rp 700 ribu per bulan. Namun belum termasuk listrik dan air yang biayanya tergantung jumlah pemakaian.
Lokasi kos berada di Gang Melati Jalan Rawa Lele, Kalideres Jakarta Barat. Dari gang Melati yang besar jalannya hanya muat untuk satu mobil, lokasi kos-kosan masih masuk lagi ke gang kecil tak bernama.
ADVERTISEMENT
Gedung kos kosan berlantai dua ini terbilang sederhana, setiap sudut lantai dan tangga berdebu. Mayoritas penghuni adalah mereka yang bekerja di Bandara Soetta. Ada pilot, mekanik pesawat, pegawai bagian kargo, dan pramugari.
Kamar indekos Nicolaus kini sudah digaris polisi. Tak bisa melihat isi kosan. Kini, hanya ada sejumlah sandal berserakan di depan kamarnya.