Faldo Balas Kritik Andi Mallarangeng: SBY Beli Pesawat Kepresidenan Rp 820 M

5 Agustus 2021 9:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
67
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo turun dari Pesawat Kepresidenan setibanya di Bandara Raden Inten II Lampung, Rabu (2/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo turun dari Pesawat Kepresidenan setibanya di Bandara Raden Inten II Lampung, Rabu (2/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Staf khusus Mensesneg, Faldo Maldini, membalas kritikan Andi Mallarangeng yang menyentil soal pengecatan pesawat kepresidenan. Andi mengeklaim selama 10 tahun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat Presiden RI, tak pernah ada rencana pengecatan pesawat, termasuk mengeluarkan anggaran hingga Rp 2 miliar.
ADVERTISEMENT
Faldo menegaskan memang tak pernah ada anggaran pengecatan pada kepemimpinan presiden sebelumnya. Namun, ia melemparkan kritik karena pengadaan pesawat kepresidenan Boeing 737-800 BBJ-2 (Boeing Business Jet 2) justru dilakukan saat kepemimpinan SBY.
"Ya, memang tidak ada budget cat pesawat Rp 2 miliar di pemerintahan sebelumnya. Tapi beli pesawat [kepresidenan BBJ-2] Rp 820 miliar ada. Selain itu, pemerintah sebelumnya juga sewa pesawat Garuda yang banyak habiskan anggaran," ujar Faldo, Kamis (5/8)
Faldo tak memungkiri fasilitas pada pesawat kepresidenan memang diperuntukan untuk membuat perjalanan kunjungan kenegaraan kepala negara nyaman dan aman.
Lalu, ia menagih bukti bahwa SBY pernah memakai pesawat bekas Presiden Soeharto, yang disebut berwarna kuning keemasan dan tidak pernah diganti catnya.
ADVERTISEMENT
"Apa iya Presiden SBY pernah pakai pesawat peninggalan Presiden Soeharto yang ada kuning keemasan itu? Ini yang catatannya belum ketemu. Mungkin Om Andi bisa jelaskan ke publik," jelas Ketua DPW PSI Sumbar ini.
Lebih lanjut, Faldo menegaskan pengecatan pesawat menjadi merah ini sudah sesuai prosedur. Selain itu, perawatan pesawat juga menggunakan belanja dalam negeri, sehingga diharapkan bisa menggerakkan sektor perekonomian yang sedang babak belur.
"Kalau krisis begini, belanja pemerintah justru perlu didorong. Sektor swasta lagi teriak, bisa makin banyak PHK kalau belanja dalam negeri dipolitisir terus. Kalau beli pesawat Rp 820 miliar, kan itu dulu belanja luar negeri. Di sini, agak berbeda konteksnya," tutup Faldo.
Pakar Politik Andi Mallarangeng, pada diskusi akhir tahun Survei Nasional di Roda Tiga Cafe, Jakarta. Selasa (17/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, menyebut selama 10 tahun SBY memakai pesawat bekas Presiden Soeharto. Pesawat itu berwarna kuning keemasan, dan tidak pernah diganti catnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau pesawat kan waktu zaman Pak SBY menggunakan pesawat presiden itu yang tinggalnya Pak Harto. Tapi itu rasanya enggak pernah ada, setahu saya enggak pernah ada pengecatan-pengecatan. Selama 10 tahun beliau menggunakan tinggalan dari Pak Soeharto dan tidak pernah diubah catnya atau pakai Garuda," kata Andi kepada kumparan, Rabu (3/8).
Andi juga menuturkan pesawat kepresidenan hanya diganti sekali karena dinilai sudah terlalu tua, yakni pesawat Boeing BBJ-2 yang dibeli senilai Rp 820 miliar. Pesawat ini hingga kini juga masih digunakan oleh Presiden Jokowi.