Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Ustaz Felix Siauw mengisi kajian di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta. Felix banyak berbicara mengenai keislaman. Menurutnya, Islam tidak bisa dinilai hanya dari pakaiannya saja.
ADVERTISEMENT
Felix juga menceritakan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam membawa agama Islam zaman dulu. Ia mengungkapkan Nabi Muhammad sempat dianggap radikal karena membawa ajaran yang berbeda.
“Kenapa Rasul dibenci, apakah karena mengajari Bahasa Arab? Enggak. Mengajari berpakaian? Enggak. Cuma ngajari akhlak? Enggak. Rasul dibenci, Rasul dapat masalah karena bawa perubahan yang dalam tanda kutip bahasa zaman sekarang radikal,” kata Felix di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (26/6).
“Loh kok radikal, ustaz? Ya karena saya dibilang radikal nomor dua se-Indonesia. Radikal itu apa mengakar karena kalau akarnya sudah berbeda maka semuanya jadi berbeda, itu yang Rasul bawa,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
“Saya kasih tahu, orang zaman sekarang dengar ayat poligami senang. Tapi zaman dulu ayat-ayat poligami dimasalahkan, banyak orang sedih, loh kok sedih? Cewek di masanya Rasulullah itu tidak dimuliakan. Seorang itu bisa menikah 40, 100 orang. Jadi ketika turun ayat poligami dipangkas dari 40 jadi 4,” terang Felix.
Felix juga mengatakan zaman dulu banyak orang yang protes dengan ajaran Nabi Muhammad. Salah satu yang disoroti adalah mengenai peraturan warisan.
“Dulu cewek tidak dapat warisan, yang ada cewek diwariskan. Berarti ketika Islam bawa syariat warisan buat cewek itu radikal banget. Maka orang nggak suka dengan Islam,” ungkap Felix.
Untuk itu, Felix mengajak masyarakat saat ini untuk mempelajari ajaran-ajaran Nabi Muhammad yang bisa membawa perubahan positif.
ADVERTISEMENT
Agenda Felix Siauw ceramah di Balai Kota sempat dibatalkan. Namun, Felix tetap mengisi kajian yang diikuti pegawai Pemprov DKI.